PURBALINGGA – Desa Gembong Kecamatan Bojongsari menerapkan pertanian sistem mina padi, yakni memanfaatkan sawah sekaligus sebagai kolam ikan seluas 10 hektare. Sistem mina padi yang disupport oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI di Desa Gembong ini berhasil meraup panen ikan sebanyak 1,2 ton ikan nila per hektare.
“Ikan bisa dipanen dalam jangka waktu 2 bulan. Hasilnya cukup besar, bisa mencapai 3 – 4 ekor per 1 kilogramnya dimana nilai ekonomisnya saat ini mencapai Rp 25.000 per kilogram. Satu setengah bulan kemudian tinggal panen padi,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Purbalingga, Ir Sediyono, Rabu (27/11) pada acara Gebrak Gotong Royong dan Panen Ikan SIstem Mina Padi di Desa Gembong, Bojongsari.
Ia menyebut, lahan perikanan (kolam) di Purbalingga saat ini masih cukup terbatas, yakni 110 hektare. Melalui sistem mina padi ini, diharapkan pemanfaatan lahan untuk perikanan bisa ditingkatkan.
“Sehingga kami optimis tahun 2019 ini tingkat konsumsi ikan Purbalingga akan meningkat lebih dari 20 kg per kapita per tahun, sesuai apa yang jadi arahan bupati,” imbuhnya.
Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Ikan Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Ir Supriyadi MSi menyampaikan sebelumnya pihaknya telah berkomitmen membantu seluas 35 Ha lahan untuk sistem mina padi di Purbalingga dan saat ini sudah terealisasi. “Total bantuan yang telah kami berikan senilai Rp 960 juta untuk seluas 35 hektare di wilayah Purbalingga. Untuk Desa Gembong akan dikembangkan menjadi 17 Ha dengan total bantuan sebesar Rp 470.684.000,” katanya.
Dari pertanian sistem mina padi ini, sejumlah petani dari luar daerah bahkan luar pulau tertarik untuk belajar budi daya ikan dengan metode mina padi yang digarap oleh petani di Desa Gembong. Beberapa yang datang ke Gembong antara lain dari Banjarmasin Kalimantan Selatan, Garut, Kuningan Jawa Barat dan Bantul Yogyakarta.
“Pembudidaya ikan di Gembong semakin banyak dikenal di daerah luar, kalau ini berhasil, saya berpesan, begitu adanya minapadi bisa dilanjutkan dengan pariwisata. Ini akan mengundang masyarakat untuk belajar. Bisa berkunjung ke tempat kami di SUkabumi bagaimana minapadi bisa menjadi wisata yang viral di media sosial,” ungkapnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengatakan sistem mina padi di Desa Gembong ini diharapkan bisa terus dikembangkan, sehingga kesejahteraan petani dan pembudidaya ikan.
“Kalau sudah menggunakan sistem ini beras-beras yang dihasilkan akan organik, apalagi jarang Purbalingga memiliki demplot pertanian organik. Padahal beras organik memiliki nilai ekonomi yang sangat bagus,” katanya.
Selain panen ikan, pada acara Gebrak Gotong Royong ini, bupati juga meresmikan jamban komunal yang telah dibangun sebanyak 5 titik oleh pemerintah desa. Pembangunan ini ditujukan agar Desa Gembong bisa menjadi desa yang Open Defecation Free (ODF). Disamping itu, Bupati juga meresmikan Lapangan Desa Gembong yang diberi nama ‘BARATA’.(Gn/Humas)