PURBALINGGA – Bupati Purbalingga, H. Tasdi, SH, MM membuka Festival Film Purbalingga 2017 di Lapangan Desa Kramat, Kecamatan Karangmoncol, Sabtu Malam (8/7/2017). Bupati mengapresiasi kompetisi perfilman yang telah memasuki tahun ke-11 tarsebut. “Festival Film Purbalingga (FFP) telah berkontribusi selama 11 tahun mengembangkan kreatifitas dan menghasilkan film-film dari daerah yang bagus, harapannya kedepan bisa sampai ke luar negeri,” ungkapnya.
Dalam Sambutanya, Tasdi mengatakan seni kreatif dan ekonomi harus saling bersinergi. “Butuh sinergitas antara pelaku seni dan pelaku ekonomi sehingga dapat menambah penghasilan/pendapatan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Bupati Tasdi juga berharap dengan adanya Festival Film Purbalingga dapat menghasilkan generasi muda yang kreatif sehingga dapat membawa industri kreatif Indonesia ke arah yang lebih baik. “Kemajuan zaman bukan berarti menyempitkan kita untuk berkreatifitas, namun bagaimana kemajuan zaman dapat meningkatkan kita untuk berkreatifitas, ” pesannya.
Sebelumnya, Manajer FFP, Nanki Nirmanto mengatakan minat pencinta film setiap tahun semakin meningkat. “FFP Tahun lalu 4 Kabupaten, sekarang tambah satu lagi, Kebumen ikut berkontribusi,” ujarnya.
Direktur CLC Purbalingga, Bowo Leksono mengatakan, tahun ini FFP bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk menyelenggarakan FFP 2017 dan Pusat Pengembangan Film Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. ”Sejak awal FFP selalu mengangkat potensi ekonomi kreatif lokal, utamanya dalam skala mikro. FFP 2017 menghadirkan paket perjalanan wisata berbasis program Layar Tanjleb yang disertai produksi video promosi wisata dan ekonomi kreatif mikro Purbalingga dan Banyumas Raya,” katanya.
Festival Film Purbalingga (FFP) 2017 digelar selama satu bulan yaitu pada 8 Juli – 5 Agustus 2017. Sebanyak 38 film karya pelajar Sekolah Menengah Atas bakal berlaga pada ajang tersebut.
(PI-6)