PURBALINGGA – Sebanyak 13 tokoh dari Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Purbalingga mendapatkan penghargaan Lencana Pancawarsa Kwarda Jateng 2019 saat Upacara Peringatan Hari Pramuka Ke-58, Sabtu (7/9) di Lapangan Purbalingga Lor. Penghargaan ini diberikan kepada Majelis Pembimbing, Andalan dan Pembina Pramuka yang telah menunjukan kesetiaan kepada organisasi dan keaktifannya melakukan kegiatan orang Dewasa Gerakan Pramuka selama 5 tahun atau kelipatan 5 tahun.
Adapun yang menerima penghargaan Lencana Pancawarsa dari Kwarda Jateng ini diantaranya : Drs Subeno SE MSi (Waka Keusarpras Kwarcab Purbalingga), Bijuri Has SPdI (Andalan Cabang), Wahyu Ekonanto SH (Waka Abdimas dan LH Kwarcab Purbalingga), Kusno SPd SD (Andalan Cabang), Sumenti SPd (Andalan Cabang), Bripka Widodo Apriyanto St (Andalan Cabang), Anto Kuswoyo SPd (Andalan Cabang), Sugeng Triono SPd SD (Ketua Kwarran Kaligondang), Triyo (Pembina Gudep), Daniel Dwimawan (Andalan Cabang), Yulius Sunarsanto SSi (Pembina Gudep), Sri Yuliani SPd (Pembina Gudep), Dra Kristina (Pembina Gudep).
Penyematan Penghargaan dilaksanakan oleh Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM yang juga Bupati Purbalingga. Kamabicab yang juga sebagai pembina Upacara Peringatan Hari Pramuka Ke-58, menyampaikan amanat Presiden RI. Dalam amanat tersebut ia menyampaikan Gerakan Pramuka menekankan pendidikan dan pembentukan karakter berperan sangat penting dalam menanggulangi masalah-masalah generasi muda.
“Mulai dari penyalahgunaan narkoba, masih adanya tawuran, masih banyaknya sikap intoleransi, hingga penggunaan media sosial yang dipenuhi ujaran kebencian, kabar bohong, dan pornografi yang harus kita tanggulangi bersama-sama,” katanya
Ia juga menjelaskan, sudah menjadi Kodrat menjadi bangsa yang beragam, majemuk punya 714 suku dan lebih dari 1.100 bahasa lokal, bahasa daerah, ini harus disyukuri. Gerakan Pramuka telah memberi contoh, khususnya bagaimana keberagaman yang ada justru memperindah dan menyatukan semua anggota Pramuka.
“Perbedaan agama, perbedaan ras, perbedaan suku, dan golongan dalam Gerakan Pramuka semuanya bisa menyatu, semuanya bisa bermusyawarah, semuanya merasa bersaudara dengan semangat persatuan dan perdamaian. Semua itu sesuai dengan slogan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetaplah satu jua,”tuturnya.
Gerakan pramuka juga juga telah mencontohkan semangat cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Mencontohkan upaya memanfaatkan kekayaan alam dan tradisi indonesia yang dapat terus kita kembangkan. Misalnya, saat ini penggunaan bambu dan kayu serta tali temali untuk membuat berbagai peralatan. “Sampai dengan memanfaatkan tumbuhan dan hasil alam indonesia sebagai bagian dari konsumsi para pramuka ketika berkemah dan lainnya. Juga selalu terpanggil untuk memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang terkena musibah dan bencana alam,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Purbalingga Trisnanto Sri Hutomo BE SPd menyampaikan, kegiatan upacara kali ini merupakan puncak dari rangkaian Peringatan Hari Pramuka Ke-58. Adapun berbagai kegiatan yang telah dilakukan diantaranya Renungan Ulang Janji, Zarah ke makam Tokoh Gerakan Pramuk Purbalingga, Bhakti Masyarakat (Donor Darah 14 Kantong Darah, Lingkungan Bersih, Pengumpulan Sampah Plastik 300 Kg), Gebyar 17 Agustus 2019 (Perlombaan Antar Pengurus Andalan Cabang, Pelatih, Dewan Kerja, Unit-unit, Kontingen-kontingen).(Gn/Humas)