PURBALINGGA – Sebanyak 18 stand kecamatan mewakili 224 Desa di Purbalingga memamerkan aneka kearifan inovasi yang dimiliki desa, di Area Parkir Kompleks Pendopo Dipokusumo, Kamis (29/11). Kegiatan Bursa Inovasi Desa ini bertujuan untuk mendorong penggunaan Dana Desa (DD), yang lebih berkualitas, efektif dan efisien melalui berbagai kegaiatan pembanguan, pemberdayaan masyarakat dan peka terhadap kebutuhan masyarakat desa.
Selain memamerkan aneka produk-produk yang khas, baik kerajinan, produk pertanian, pariwisata juga memamerkan aneka ide-ide kreatif, seperti misalnya teknologi irigasi mikro, desa digital, teknik refugia pengusir hama secara alami, parenting ayah. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinpermasdes) Purbalingga Drs Muhammad Najib MSi menyampaikan dalam jangka menengah diharapkan mendorong produktifitas dan pertumbuhan ekonomi pedesaan serta membangun kapasitas desa yang berkelanjutan.
“Tujuan khusus bursa Inovasi desa ini yaitu untuk menyediakan katalisasi pembangunan desa dalam bentuk inovasi kebaruan dalam praktik-praktik pembangunan desa dan sebagai sarana pertukaran pengetahuan antar desa dan antar daerah,” katanya.
Bursa inovasi yang dikordinir oleh Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) ini diharapkan juga dapat meningkatkan kapasitas para pelaku-pelaku pembangunan desa, menyediakan sistim pengelolaan pengetahuan sebagai contoh-contoh inovasi pembangunan desa yang dapat dibagikan antar desa. Serta memperkuat peran pendamping dengan memberikan banyak referensi inovasi dalam praktik pembangunan dan pertukaran pengetahuan.
Sementara itu Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengatakan saat ini desa-desa di Purbalingga sudah cukup banyak potensi inovasi. Tahun 2019 Pemkab Purbalingga akan mencanangkan desa tematik.
“Program Desa Tematik ini mengharuskan desa memanfaatkan potensi dan ciri khas. Kita dorong kegiatan ini menjadi inisiasi menyemangati motivasi para kepala Desa untuk berinovasi dan kreatifitas. Khususnya dalam rangka mewujudkan kemandirian desa menuju kesejahteraan rakyat mengurangi angka kemsikinan,” katanya.
Nantinya dalam mengefektifkan peran inovasi desa juga memaksimalkan potensi ada dibutuhkan pelatihan ketrampilan dan selanjutnya ada pendampingan, agar bisa berkembang lebih baik. Hasil dari pendampingan Desa Tematik tersebut, kata Plt Bupati Tiwi nantinya tidak hanya dipamerkan namun perlu dilombakan mulai dari tingkat kecamatan kemudian kabupaten.
“Nanti kita beri hadiah berupa apa yang diperlukan desa baik peralatan untuk kegiatan usaha akan kita sediakan, dalam rangka dorong agar pemeberdayaan masyarakat desa terus berjalan,” katanya.(Gn/Humas)