PURBALINGGA, INFO- Makin surutnya minat pemuda untuk berkiprah dalam penyelenggaraan pertanian, menjadi keprihatinan Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH. MM. Hal itu diungkapkannya saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Purbalingga Tahun 2017, di Operation Room (OR) kompleks Pendapa Dipokusumo Purbalingga, Senin siang (04/12) yang diikuti anggota Karang Taruna dari 18 Kecamatan.

Menurut Bupati Tasdi, justru pada generasi muda lah, masalah ketahanan pangan yang menjadi kebutuhan pokok akan terjaga apabila pemuda tergerak mengelola pertanian dan membangun ketahanan pangan berkelanjutan dengan berbagai usaha pertanian secara modern dan inovatif.

“Semakin berkurangnya minat pemuda menjadi petani, menjadi keprihatinan yang perlu segera dicarikan solusinya. Generasi muda harus akrab dengan penyelenggaraan pertanian, berkontribusi nyata menjaga ketahanan pangan, karena ke depan kedaulatan pangan Indonesia ditentukan  kiprah generasi mudanya,” kata Bupati Tasdi.

Bupati Tasdi menambahkan, selain menggali minat pemuda untuk bertani, tentunya di butuhkan sumber daya manusia yang berkompeten dan menguasai manajemen pertanian untuk mengubah pola pikir/ mindset dengan merumuskan ide-ide kreatif meningkatkan pengelolaan pertanian sehingga cita-cita menjadikan Purbalingga menjadi salah satu lumbung pangan di Jawa Tengah bahkan Indonesia dapat dicapai.

“Memang tidak mudah, untuk meningkatkan SDM saya berencana akan mengirimkan 18 pemuda untuk ke China belajar pertanian. 18 orang itu diwakili masing-masing 1 orang dari tiap kecamatan,” terang Bupati Tasdi.

Kepada dinas terkait, Bupati Tasdi mengisyarakan untuk mempersiapkan dana bagi 18 orang yang akan diberangkatkan menimba ilmu di China. Seperti diketahui, keseriusan Bupati Tasdi mencetak SDM pemuda Purbalingga yang mumpuni telah dimulai dari program Pemkab Purbalingga mengucurkan dana untuk program satu desa satu dokter (one village one doctor ) pada tahun 2018 yaitu membiayai 36 pemuda untuk kuliah di jurusan kedokteran. (PI-5)