PURBALINGGA, HUMAS – Lingkungan disekitar Bendung Slinga yang terletak di Desa Slinga Kecamatan Kaligondang, dijadikan lokasi penanaman One Billion Indonesian Tress (OBIT) dan gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon (GPTPP) tingkat kabupaten Purbalingga. Dipilihnya komplek bendung Slinga, karena komplek bendung yang dibangun sejak tahun 2010 hingga 2012 masih sangat terbuka dan gersang.

“Untuk menghijaukan bendung Slinga kita sudah kordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, tapi ternyata disana tidak memiliki dana penghijauan. Karenanya kita yang tangani penghijauannya. Tahun ini disiapkan bibit sejumlah 2.886.616 batang.,” kata Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dintanbunhut) Ir Lily Purwati disela-sela pencanangan OBIT, Jum’at (21/12).

Pencanangan OBIT dan GPTPP ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Bupati, Ketua DPRD H Tasdi SH MM, Ketua TP PKK Ny. Sudarli Heru Sudjatmoko dan Ny. Erna Sukento dan sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab.

Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko MSi mengingatkan seluruh pelaku penghijauan, agar kegiatan yang bersumber dari berbagai donator baik unsur pemerintah maupun masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik. Manajemen program harus berjalan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pertanggungjawabannya.

“Tadi saya sempat menyebutkan sejumlah bantuan yang diberikan kepada masyarakat. Bukan kita tidak percaya tapi kegiatannya harus terkontrol dan terarah sehingga bisa terwujud yang menjadi tujuannya,” katanya usai memberikan sejumlah bantuan bidang kehutanan.

Bupati sempat kembali menyampaikan komitmen Pemkab dalam menjaga kelestarian lingkungan diwilayah kabupaten Purbalingga. Salah satu apresiasi yang diberikan pemerintah pusat adalah diterimanya penghargaan Indonesia Green Region Award (IGRA) 2012. “Saat ini kita baru berada di peringkat empat. Itu menuntut komitmen kita lebih ditingkatkan lagi,” kata Bupati.

Pada kesempatan itu, diserahkan bantuan bibit dan pemberian bantuan kegiatan bidang kehutanan. Bantuan yang diberikan berupa program Kebun Bibit Rakyat (KBR) sebanyak 33 unit senilai Rp 1.650.000.000. Bantuan KBR diberikan untuk kelompok tani dilokasi lahan kritis. Masing-masing menerima Rp 50 juta untuk memproduksi 50 ribu batang bibit kayu albasia.

Bantuan lainnya berupa kegiatan Kebun Bibit Sekolah (KBS) sebanyak 5 unit Rp 250 juta, Bansos Agroforestry Rp 350 juta untuk 7 unit, Pemeliharaan tanaman RHL KL Rp 386 juta untuk 66 unit, Hutan Rakyat Pengkayaan Rp 585.725.000 untuk 24 unit. Lainnya berupa program Pemeliharaan Tanaman Hutan Rakyat Pengkayaan Rp 87.202.000 untuk 15 unit dan kegiatan Sipil Teknis Konservasi Tanah dan Air (KTA) Rp 238.500.000.

Selain itu juga diserahkan secara simbolis bantuan penanggulangan puso padi tahun 2012, senilai Rp 847.300.000. “Tahun ini terdapat lahan puso seluas 229 hektar tersebar di 3 wilayah kecamatan, yakni Kaligondang, Kemangkon dan Kalimanah. Tiap hektar padi puso mendapat bantuan Rp 3,7 juta. Uangnya sudah di rekening kelompok tani,” jelas Lily Purwati. (Humas/Hr)