MOSCOW – Tiga perusahaan asal Rusia menyepakati perjanjian kerjasama dagang dalam Indonesia-Rusia Business Forum di Moscow, Rusia. Tiga perusahaan tersebut sepakat akan mengimpor produk gula kelapa organik asal Purbalingga. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan MoU antara pengusaha Indonesia dan Rusia di Crown Hotel Moscow, Kamis (1/8/2019).
Tiga perusahaan dari Rusia selaku pembeli yang menyepakati perjanjian diantaranya : NUTSPRIDE (Moscow) melalui Purchasing Manager – Nut and Dried Products yakni Kuznetcova Elena Gennadyevna, ECOFOOD (Moscow) melalui Managing Director yakni Rashied Utsiev, dan PALM GOODS TRADING COMPANY (Moscow) melalui Product Development Vice Manager yakni Alexey Zverev.
Adapun pengusaha Indonesia yang akan mengekspor gula kelapa organik ini yakni PT Integral Mulia Cipta (IMC) melalui Managing Director yakni Mario Ngensowdijaja. Seperti yang diketahui, PT IMC ini mempunyai wilayah binaan pengrajin gula kelapa di Desa Krangean, Ponjen, Brakas Kecamatan Karanganyar.
Pada kesepakatan tersebut, pihak PT IMC menunjukkan niat untuk membuka dan memperluas pasar di wilayah Rusia untuk produk kelapa organik seperti: gula kelapa organik, minyak kelapa organik, sabut kelapa organik, santan kelapa organik, dan chips kelapa organik. Sedangkan ketiga perusahaan dari Moscow tersebut akan menjual dan memasarkan produk dari PT IMC di wilayah Rusia, ketika harga dan kualitas dapat diterima untuk pasar Rusia.
“Kesepakatan pemesanan impor oleh Rusia ini senilai total 100.000 dolar AS,” kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM yang turut hadir sebagai saksi atas kesepakatan tersebut, Bersama Gubernur Ganjar Pranowo, Kepala Bekraf, Triawan Munaf dan Duta Besar RI untuk Moskow, M Wachid Supriyadi.
Bupati menyatakan apresiasi atas kesepakatan bisnis antara Indonesia dengan Rusia ini. Terlebih pelaku usaha bahkan penderes-penderes dari Purbalingga ini turut andil di dalamnya untuk memenuhi kebutuhan pasar Rusia akan gula kelapa organik.
“Melalui kesepakatan ini, diharapkan para petani penderes bisa mengambil manfaatnya yakni meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan adanya akses dan jalinan pasar-pasar penjualan yang baru ini, maka pendapatan para pelaku usaha di sektor ini akan bertambah,” ujarnya.
Melalui kegiatan misi dagang tersebut, Bupati Tiwi mempromosikan berbagai produk Industri Kecil Menengah (IKM) unggulan Purbalingga. Diantaranya Gula kelapa kristal, batik, wayang suket, bulu mata palsu dan lain sebagainya..
“Diharapkan promosi ini akan mampu mendatangkan minat investasi baru di Kabupaten Purbalingga sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekononi di Kabupaten Purbalingga,” ungkapnya.
Tidak hanya Purbalingga, dalam lingkup Jawa Tengah mencatatkan sepuluh perjanjian kerjasama investasi dan dagang dalam Indonesia-Rusia Business Forum di Moscow, Rusia ini. Untuk kerja sama dagang, Rusia sepakat akan impor berbagai produk. Di antaranya produk kapsul jamu senilai 5.000.000 dolar AS, produk karagenan dan jelly 55.000 dolar AS serta produk mebel 1.000.000 dolar AS. Rusia juga memesan produk gula merah organik senilai total 100.000 dolar AS dan produk kerajinan bambu senilai 6.000 dolar AS.
Forum bisnis ini merupakan rangkaian Festival Indonesia Moscow ke 4 tahun 2019 pada tanggal 1-4 Agustus 2019 di Kresnaya Prasna Park Moskow. Pameran produk dan kebudayan ini menyedot 1000 pengunjung dan pengusaha Rusia.
Delegasi Jateng yang dipimpin langsung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ikut ambil bagian dalam festival yang dibuka pada Jumat (2/8/2019) hari ini. Meski bukan termasuk delegasi dengan personel terbanyak, namun promosi investasi dan perdagangan Jateng sangat efektif.
Selain berhasil mencatatkan kerja sama ekspor, Jateng juga dilirik investasi di bidang industri dan infrastruktur. Di antaranya dari PT Asia Starch International dan PT Dredolf Indonesia untuk Investasi Industri Starch Terintegrasi senilai 1 miliar Euro. Kemudian dari Evrascon juga berminat menjajaki investasi infrastruktur di Jateng seperti jalan, bandara, dan pelabuhan.
Menurut Ganjar, panen kerja sama ini tidak mengejutkan. Sebab provinsi yang dipimpinnya saat ini punya daya saing tertinggi di Indonesia. Selain kondusivitas wilayah dan ketersediaan tenaga kerja dengan standar upah kompetitif, Jateng punya berbagai kemudahan investasi. Seperti pelayanan perizinan terpadu, reformasi peraturan perizinan dengan sistem online.
”Kemarin kita dapat peringkat pertama pada investment awardoleh pemerintah pusat,” kata Ganjar.
Pencatatan ekspor di Moscow, lanjut Ganjar, memperkuat ekspor Jateng ke Rusia yang nilainya cenderung naik. Pada tahun 2017 sebesar 23 juta dolar Amerika naik menjadi 30 juta dolar Amerika pada 2018. Komoditi ekspor yang paling banyak diminati Rusia selama ini yakni pakaian jadi bukan rajutan, alas kaki, kayu dan barang dari kayu, barang rajutan, dan perabot penerangan.
Mantan anggota DPR RI ini berharap selama festival yang berlangsung hingga 4 Agustus tersebut, semakin banyak produk Jateng yang bisa dijual di Negeri Beruang Merah.
”Ada banyak produk kita yang berkualitas dan menarik seperti kacang, kopi, furnitur, gula merah organik, biskuit dan makanan ringan, batik lurik dan lainnya, kita berharap semakin laris dan meningkat ekspornya,” ujar Ganjar. (Gn/Humas)