PURBALINGGA, HUMAS – Sebanyak 32 orang dari 38 pendaftar ikuti tes seleksi Dewan Pendidikan di Aula Gedung A Kantor Bupati, Senin (11/2). Selain wajah-wajah lama, tampak pula wajah-wajah baru dari kalangan pendidik, PNS aktif, pensiunan, anggota KPU dan mahasiswa.
“Dari 32 yang mengikuti tes hari ini, akan kami pilih 22 orang. Nah, data ke-22 orang ini akan kami sampaikan kepada Pak Bupati. Nanti tinggal Pak Bupati yang pilih 11 orang dari 22 orang yang kami usulkan” ujar Kepala Bagian Kesra Setda Purbalingga yang juga salah satu penguji, Muh Nurhadi.
Salah satu peserta tes termuda, Eva Helys Junianto (21) mengaku grogi saat mengetahui peserta tes lain didominasi para pejabat dan tokoh seusia ayah atau kakeknya. Mahasiswa semester 2 Fakultas Peternakan UNSOED ini mengaku tertarik mengikuti seleksi Dewan Pendidikan untuk memperjuangkan anak-anak di perdesaan untuk memperoleh hak pendidikan yang sama dengan naak-anak di perkotaan.
Hal yang sama juga dirasakan kaum muda lainnya, seperti Rina Masriarini (23) seorang guru di SMK Terbuka Kutasari dan Slamet Sundono (25) yang baru saja memperoleh gelar sarjananya tahun lalu. Sebenarnya Rina sudah mengetahui imformasi daro banyak pihak, jika Dewan Pendidikan selama ini memang didominasi kasepuhan.
“Grogi banget. Tapi, adanya isu sekolah-sekolah terbuka yang mau dibubarkan, saya jadi tergerak untuk memperjuangkannya melalui Dewan Pendidikan ini. Karena siswa sekolah terbuka itu miskin semua,” jelasnya.
Sementara itu, tampak di antara para peserta, mantan Ketua KNPI Soedarno, anggota KPU Soeharno, Sekretaris Dinas Pendidikan Soebeno, Sekretaris RSUD Goeteng Taroenadibrata Mulyanto, dan para mantan anggota Dewan Pendidikan seperti Anas Soemarjo, Trisnanto Srihutomo, dll. Meski mengetahui tak serupiahpun akan mereka terima, para peserta tampak bersemangat.
Salah satu penguji yang juga Ketua Dewan Pendidikan saat ini, Soedino, mengatakan ada peserta yang bagus dan sangat meyakinkan. Tapi juga tidak sedikit yang hanya coba-coba dan adu keberuntungan.
“Ada yang ngawur. Wong ditanya tugas dan fungsi Dewan Pendidikan aja nggak tahu. Bagaimana dia akan bekerja dengan baik wong tugasnya aja nggak tau,” jelasnya.
Tim penguji dibagi tiga, penguji pertama hanya Soedino, penguji kedua ada dua yaitu Anggota Dewan Pendidikan lalu, Soewaryo dan Tokoh NU yang juga Kepala Dinbudparpora Purbalingga, Khotib. Sementara untuk Tim penguji ketiga terdiri dari dua orang, yaitu tokoh Muhammadiyah Wahyudiana dan Kabag Kesra Setda Muh Nurhadi. (Humas/cie)