PURBALINGGA, DINKOMINFO – Pemkab Purbalingga langsung melakukan penanganan terhadap Jembatan Sungai Klawing di Desa Majapura Kecamatan Bobotsari yang ambrol gegara dihantam banjir usai hujan lebat Sabtu sore (18/3). Saat kejadian, Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM langsung menuju lokasi untuk melakukan pemantauan. Kemudian Minggu pagi (19/3), Bupati juga mengumpulkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk melakukan rapat terkait penanganan bencana, dilanjutkan peninjauan penanganan jembatan Klawing dan sejumlah jembatan lainnya yang mengalami kerusakan.
Saat tiba di lokasi longsor oprit jembatan Klawing, Bupati menegaskan bahwa dalam jangka pendek ini akan ada langkah-langkah untuk mengatasi jembatan Klawing yang longsor. Pertama, kata bupati, dilakukan pemasangan bronjong. Kemudian dilakukan pengerukan atau normalisasi sungai. Kemudian penanganan teknis pengurukan oprit jembatan yang longsor dan terakhir dilakukan pengecoran dan overlay aspal.
“Dalam waktu dekat ini akan bisa diatasi dan normal kembali. Kami targetkan sebelum lebaran lalulintas Bobotsari – Rembang sudah kembali normal,” kata Bupati Tasdi kepada Wartawan.
Dikatakan Bupati, hari ini (Minggu-red) penanganan sudah mulai dilakukan seperti evakuasi mobil Avansa milik Bambang Rahayu warga Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol yang melibatkan Tim SAR (Search and rescue) Kabupaten Purbalingga. Pemasangan bronjong juga sudah mulai tampak dilakukan termasuk pengerukan sungai untuk membelokan aliran sungai juga sudah akan dilakukan. Bupati menuturkan, mulai Minggu ini akan ada dua alat berat yang akan melakukan normalisasi sungai.
“Tidak perlu ada jembatan darurat. Karena kita akan langsung tangani dengan yang permanen. langkahnya mulai dengan pemasangan bronjong, pengurukan, pemadatan oprit yang longsor, pengecoran dan pengaspalan, setelah itu selesai. Secara teknis bisa dilakukan dalam waktu dekat,” jelasnya.
Bupati menandaskan, penanganan ambrolnya oprit jembatan Sungai Klawing akan dilakukan dengan memanfaatkan alokasi anggaran rutin. Dia memastikan anggaran itu mampu untuk mengatasi penanganan bencana tersebut.
Sementara itu, selama penanganan, jembatan Klawing tidak bisa dilalui kendaraan. Kendaraan yang dari arah Bobotsari dan akan menuju wilayah kecamatan Kertanegara, Karanganyar, Banjarkerta, Karangmoncol dan Rembang untuk sementara dialihkan melalui jalan alternatif. Alternatif pertama dari Bobotsari, pengendara bisa melalui jalan desa Karangtalun, Pakuncen kemudian jalan desa Dagan, Palumbungan, Limbasari. Alternatif kedua, pengendara bisa lewat Desa Banjarsari ke selatan kemudian Desa Tangkisan Kecamatan Mrebet. Alternatif lainnya, pengendara bisa lewat Desa Banjarsari ke selatan kemudian Desa Tangkisan Kecamatan Mrebet.
Usai melakukan pemantauan Jembatan Sungai Klawing, Bupati beserta rombongan melanjutkan pemantauan ke sejumlah jembatan yang mengalami kerusakan dan membutuhkan penanganan segera. Seperti jembatan Sungai Kuning di desa Kalijaran Kecamatan Karanganyar, Jembatan di desa Kertanegara Jalan Raya Kertanegara – Karangmoncol, Jembatan di Desa Karanggambas, Padamara dan Jembatan di Gambarsari, Kemangkon.
“Jembatan itu perlu ada penanganan lebih lanjut. Dari PU (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang-red) sudah mengecek,” jelasnya.
Dikatakan Tasdi, di kabupaten Purbalingga terdapat 260 jembatan. Dari jumlah itu, lanjut Bupati, ternyata yang kondisinya baik hanya 40 persen. Sisanya 60 persen merupakan jembatan yang sudah tua dan sudah berusia lebih dari 25 tahun. (Hardi)