PURBALINGGA_ Panitia Imlek Nasional akan melakukan bakti sosial berupa pembagian beras sejumlah 40 ton bagi warga Purbalingga terdampak covid-19 yang sampai saat ini belum tersentuh bantuan pemerintah. Disamping beras, Panitia Imlek Nasional juga akan membagikan masker sejumlah 80.000 lembar.
Panitia Imlek Nasional Koordinator Lapangan (Korlap) Purbalingga Lim Ngan Min saat bertemu bupati di pringgitan rumah jabatan Bupati Purbalingga menjelaskan, Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) atau Klenteng Hok Tek Bio ditunjuk sebagai pelaksana bakti sosial untuk wilayah Kabupaten Purbalingga. Setiap bulan akan dibagikan paket bakti sosial sebanyak 1.000 paket yang berisi 10 kg beras dan 20 lembar masker.
“Pembagian ini akan dimulai dalam bulan Maret ini sampai empat bulan ke depan atau bulan Juni 2021. Jadi total ada 40 ton beras dan 80.000 lembar masker.” jelas Ngan Min.
Bakti sosial dalam rangka Imlek Tahun 2021 ini diharapkan tepat sasaran. Oleh karenanya panitia menggandeng relawan baik dari Baznas, PMI, RAPI maupun Pencinta Alam. Mereka para relawan melakukan pendataan sampai tingkat desa. Pendataan dilakukan untuk menyeleksi warga terdampak pandemi yang belum menerima bantuan dari pemerintah.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE B ECon MM menharapkan kepada korlap agar dalam pendataan benar-benar tepat sasaran. Meski pemerintah sendiri sudah berupaya memberikan bantuan kepada warga terdampak covid-19, namun masih dimungkinkan ada warga terdampak yang karena sesuatu hal tidak terdata sehingga belum menerima.
“Saya apresiasi panitia Imlek Nasional yang membantu warga Purbalingga. Namun demikian, pendataan harus benar-benar agar tidak ada tumpang tindih. Sasaran cari yang belum tersentuh bantuan apapun dari pemerintah biar ada pemerataan” pinta Bupati Tiwi.
Disamping bekerjasama dengan relawan, Bupati Tiwi mengarahkan agar korlap panitia Imlek juga berkoordinasi dengan Dinsosdalduk KB P3A dalam hal pendataan calon penerima. Karena dinas sosial yang memiliki data warga terdampak pandemi covid-19. “Paling tidak nanti kita bisa bantu crosscheck data. Harapan saya ada koordinasi dan komunikasi agar bantuan tersebut tepat sasaran dan memang perlu dibantu.” tuturnya.
Diungkapkan Tiwi, dari 224 desa dan 15 kelurahan, di Kabupaten Purbalingga masih ada desa merah atau miskin. Ada 45 desa merah atau miskin di Purbalingga. Desa-desa merah ini dapat dijadikan sasaran proioritas. (umg_humaspurbalingga).