PURBALINGGA – Sebanyak 43 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purbalingga melaksanakan pengucapan sumpah/janji dan dilantik atas jabatan barunya, Jumat (30/8) di Ruang Ardilawet Setda Purbalingga. Acara ini merupakan pengambilan sumpah/janji susulan dari acara pelantikan JPT Pratama dan Administrator tanggal 19 Juli 2019 juga pelantikan Administrator dan Pengawas tanggal 30 Juli 2019.
“Karena yang bersangkutan pada saat pelantikan itu tidak hadir dan sesuai aturan dari BKN mereka tetap harus dilantik secara langsung. Mohon maaf manakala pelantikan ini terpending dan baru terlaksana hari ini,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi E BEcon MM usai mengambil sumpah/janji dan melantik.
Adapun 43 ASN tersebut terdiri dari 3 analis kepegawaian, 4 dokter, 1 dokter gigi dan sisanya 35 ASN merupakan pejabat struktural. Melalui pelantikan ini, Bupati menyampaikan selamat, mudah mudahan kepercayaan yang diberikan pimpinan, bangsa dan Negara di pundak mereka bisa dijalani dengan baik dengan penuh komitmen dan rasa tanggungjawab.
Bupati menyampaikan, alam suatu susunan birokrasi kelembagaan proses mutasi rotasi dan promomosi adalah hal lumrah dan biasa jangan dijadikan sesuatu yg istimewa. Tentu sebagai ASN harus siap ditempatkan dimana saja. “Penataan birokrasi ini adalah semata mata kebutuhan organisasi, penyegaran dan peningkatan kapasitas kelembagaan,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini Bupati berpesan beberapa hal sesuai dengan UU ASN kepada para terlantik. Pertama, fungsi ASN sebagai pelayan publik. Saat ini ASN bukan lagi priyayi, melainkan pelayan masyarakat. Sebagai ASN tidak boleh anti kritik dan anti masukan, melainkan kritik dan masukan itu harus diterima dengan legowo.
“Tentunya itu akan berguna agar ada peningkatan pelayanan kinerja,” katanya.
Pesan kedua, sebagai pelaksana kebijakan publik maka harus tegak lurus dengan pemerintah. Ketika da hal yang tidak pas sewajarnya memberikan masukan, jangan di belakang ngegrundel dan menjelek-jelekan pemerintah.
Pesan ketiga, dibutuhkan teamwork dalam pemerintahan, tidak ada ego sektoral baik dalam maupun antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sebagai perbandingan bahwa PNS pada dasarnya merupakan pekerjaan yang nyaman jika dibandingkan dengan swasta yang penuh tantangan dan target-target kinerja, inovasi dan sebagainya. Sedangkan ASN cenderung bekerja dan berkutat pada rutinitas itu-itu saja.
“Saya yakin yakin ASN di Purbalingga punya kapabilitas yang mumpuni. Saya yakin masing-masing panjenengan punya inovasi yang luar biasa, perlu kita berfikir out of the box bahkan kalau kita ingin jadi orang sukses maka kita harus meninggalkan comfort zone kita,”tutur bupati.(Gn/Humas)