PURBALINGGA, HUMAS – Sedikitnya 60 Kepala Keluarga (KK) warga RT 02/8 Dusun Sumingkir, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga, terancam bencana tanah longsor. Bukit Gunungputri yang berada disisi atas pemukiman warga dikhawatirkan sewaktu-waktu bisa terkikis dan longsor. Meski mengaku khawatir, namun warga mengaku tetap betah tinggal di dusun itu dan enggan pindah.
Salah seorang warga Kuswoyo (46) menuturkan, warga di Dusun Sumingkir merasa was-was jika musim penghujan tiba seperti saat sekarang ini. Bencana longsor sewaktu-waktu bisa mengancamnya. “Kami khawatir juga, tetapi kami sudah betah tinggal di tanah leluhur kami,” ungkap Kuswoyo.
Diungkapkan Kuswoyo, sekitar empat bulan lalu, tanah longsor sempat menimpa rumah salah seorang warga bernama Misromi. Sebagian rumahnya bahkan sudah tergerus tanah longsor. Yang mengkhawatirkan, longsoran itu menimpa rumah di bagian bawahnya. Posisi rumah warga seperti terasering dan berada di lereng bukit itu. “Ketika itu yang longsor sekitar 30 meter dengan kedalaman lima meter. Meski sebagian rumahnya longsor, namun Misromi masih menempatinya,” ujar Kuswoyo.
Kepala Desa Bantarbarang, Ludjeng AS menngakui adanya ancaman bencana tanah longsor yang sewaktu-waktu bisa menimbun rumah warga. “Warga di Dusun Sumingkir mengaku betah di dusunnya, meski selalu khawatir terjadinya bencana. Kami pernah berupaya untuk merelokasi warga, namun karena rumah penduduk sudah banyak, warga memilih tetap tinggal di tempat itu,” kata Ludjeng.
Ludjeng menuturkan, pasca longsor yang menimpa rumah Misromi beberapa waktu lalu, warga berupaya mengatasinya dengan membuat pengaman menggunakan bamboo. Namun, upaya itu tidak berhasil. Warga kemudian meminta bantuan kepada Pemkab untuk membuatkan bronjong agar tidak terjadi longsor susulan. “Usulan kami sudah direalisasi, dan saat ini tengah kami kerjakan. Pekan depan, juga ada bantuan tenaga dari taruna Akademi Militer (Akmil) yang melakukan bakti Taruna di desa kami, dan akan membantu pembuatan bronjong itu,” tutur Ludjeng.
Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko dan Komandan Kodim 0702 Purbalingga Letkol Inf Jati Bambang Priyambodo bersama sejumlah pejabat Pemkab, Selasa (12/2) melakukan pengecekan di calon lokasi bakti taruna Akmil Magelang di Dusun Sumingkir, Desa Bantarbarang. Bupati meminta warga untuk selalu waspada karena tinggal di wilayah lereng yang sewaktu-waktu bisa mengancam jiwa.
“Pemkab bekerjasama dengan Kodim 0702 dan Akmil Magelang, akan membantu membuat bronjong penahan longsor di pemukiman warga. Mudah-mudahan, bronjong tersebut bisa mengamankan wilayah dusun Sumingkir dari Longsor,” ungkapnya.
Selain meninjau lokasi pembuatan bronjong di Dusun Sumingkir, Bantarbarang, Bupati beserta rombongan meninjau calon lokasi lainnya yakni di Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman di Desa Bantarbarang, pembuatan talud di Desa Makam, Kecamatan Rembang, kemudian ke lokasi pemukiman warga yang dijadikan tempat menginap di Desa Pekiringan dan Rajawana Kecamatan Karangmoncol.
Dandim Jati Bambang Priyambodo menambahkan, bakti taruna Akmil akan dilaksanakan tanggal 18 – 23 Pebruari 2013. Taruna yang akan mengikuti sebanyak 450 orang dan akan diterima di alun-alun Purbalingga, Senin (18/2). Taruna akan menyuguhkan drumband Akmil ‘Lokananta’ dihadapan warga masyarakat Purbalingga. Penampilan drumband selain sebagai sarana promosi Akmil dan juga menghibur warga masyarakat Purbalingga.
“Selama di Purbalingga, para taruna akan melakukan kegiatan social seperti pembuatan talud, perbaikan saluran irigasi, pengecatan MTL Soedirman, olah raga bersama, hiburan dan sejumlah kegiatan lainnya,” kata Jati Bambang. (Humas/y)