PURBALINGGA, INFO – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Purbalingga, Dyah Agus Winarno mengatakan sebanyak 600 wanita berpartisipasi dalam acara Parade Purbalingga Berkebaya guna menggalang dukungan kebaya sebagai warisan budaya tak benda. Acara tersebut berlangsung di Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Kamis (22/12) sore.
Dyah yang juga selaku Ketua Panitia menambahkan, acara tersebut diinisiasi karena beberapa waktu silam 4 negara mengklaim bahwa kebaya merupakan budaya mereka. Sebaliknya, justru para wanita leluhur Indonesia yang telah menjadikan kebaya sebagai pakaian sehari-hari sejak ratusan tahun yang lalu.
“Terima kasih kepada segenap kaum wanita yang berkenan hadir dalam kegiatan ini yang dengan bangga mengenakan kebaya nusantara,” ujarnya.
Acara dihadiri oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, Sekda, istri Ketua DPRD, para istri forkompimda, kepala OPD, Ketua TP PKK, Ketua Dekranasda, dan organisasi serta komunitas wanita se-Purbalingga. Bupati Tiwi yang hadir bersama suami dan kedua ibunya (ibu kandung dan ibu mertua) mengatakan acara tersebut dalam rangka memperingati hari ibu dan hari jadi Purbalingga ke-192.
Bupati Tiwi berharap acara tersebut bisa memotivasi para wanita untuk bisa lebih baik lagi menjalani kodratnya sebagai ibu dari anak-anaknya sekaligus istri bagi suaminya. Dalam acara yang juga dihadiri Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) dari Jakarta selaku dewan juri, Bupati Tiwi berharap agar kebaya bisa didaftarkan ke Unesco sebagai warisan budaya tak benda.
“Saya harap momentum ini bisa membangkitkan semangat para wanita untuk berkiprah bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” pungkasnya. (fph/kominfo)