PURBALINGGA – Siswa siswi SMA Negeri 1 Purbalingga dalam Upacara Bendera memperingati Hari Pahlawan Ke-73 tahun 2018 di alun-alun, Sabtu (10/11) secara bergiliran membacakan pesan-pesan perjuangan atau kata mutiara dari 8 pahlawan nasional. Diantaranya kata kata mutiara dari Nyi Ageng Serang, Jenderal Soedirman, Prof Dr R Soeharso, Prof Mohammad Yamin SH, Supriyadi, Teuku Nyak Arif, Abdul Muis, dan KGPAA Mangunegara I/Raden Mas Said.
Pesan Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang: “Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai hargynya,” disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut / rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah.
Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman: “Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”, disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya.
Pesan Pahlawan Nasional Prof DR R Soeharso: “Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya,” pernyataannya sebagai seorang nasionalis dan patriot.
Pesan Pahlawan Nasional Prof Moh Yamin SH : “Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri,” disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Ok tober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pernuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris.
Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi : ”Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan alaupun gaji yang tinggi,” disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota PETA untuk melakukan pemberontakan melawan pemerintah Balatentara Jepang.
Pesan Pahlawan Nasional Teuku Nyak Arif : “Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama,” disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera.
Pesan Pahlawan Nasional Abdul Muis : ”Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang,” menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan sebagai wakil Sarekat Islam (SI).
Pesan Pahlawan Nasional KGPAA Mangkunegara l/Raden Mas Said : “Rumongso melu handarbeni ( merasa ikut memiliki ), Wajib melu hangrungkebi (wajib ikut mempertahankan), Mulat sario hangroso wani (mawas diri dan berani bertanggungjawab),” merupakan prinsip Tri Dharma yang dikembangkan oleh Mangkunegara I.(Gn/Humas)