PURBALINGGA – Kabupaten Purbalingga berketempatan sebagai lokasi Pelatihan Daerah (Pelatda) Tahap I Angkatan 30-11/Ke-308 Program Magang ke Jepang yang diselenggarakan oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemnaker RI). Sebanyak 97 peserta dari berbagai kabupaten/kota se-Jawa yang telah lulus seleksi di kementerian, bakal mengikuti Pelatda di Gedung Mina Bhakti Praja, Purbalingga.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Dinnaker) Kabupaten Purbalingga Ir Gunarto menyampaikan, kegiatan Pelatda meliputi pemantapan mulai Jumat tanggal 10 sampai 20 Agustus. “Sedangkan pelaksanaan pelatihan akan berlangsung selama 2 bulan 10 hari, dimulai 21 Agustus ini. Peserta merupakan mereka yang lulus seleksi nasional, berasal dari lembaga-lembaga pelatihan magang ke Jepang di Jateng, DIY dan Jatim,” kata Gunarto dalam acara Pembukaan Pelatda di Pendopo Dipokusumo, Selasa (21/8).
Sementara itu materi Pelatda meliputi : disiplin dan etos kerja, etika dan budaya, serta Bahasa Jepang. Adapaun pengampu Pelatda yakni dari Direktorat bina pemagangan Kemenaker RI, serta staf IM Japan. Selama Pelatda belajar mengajar mereka diasramakan.
Sementara itu Direktur Bina Pemagangan Kemnaker RI yang diwakili oleh Subardi SSos menyampaikan program pemagangan ini bukan program cari duit, tapi bagian dari sistim pelatihan kerja.
“Anak anak kita ke Jepang bukan sebagai karyawan tapi sebagai peserta latihan kerja, teori yang kita latih di Indonesia hanya berupa pemahaman budaya, bahasa, etika dan fisik. Di program ini kami tidak berikan keterampilan (kerja) secara khusus, maka dipersyaratkan setiap peserta memiliki keterampilan tertentu, ini beda dengan program tenaga kerja ke luar negeri (TKI),” katanya di hadapan peserta dan orang tua peserta.
Ia berharap sepulang dari Jepang, pola pikir mereka akan berubah, begitu juga dengan skil, sehingga mampu membantu perekonomian di Indonesia. Minimal bisa menjadi pengusaha kecil terlebih dahulu.
Ia juga berharap kepada pihak orang tua peserta untuk mendukung anaknya agar sukses mengikuti program yang akan berlangsung 3 tahun di Jepang ini. “Magang ini hanya proses, tapi bagaimana setelah magang mau jadi apa punya visi yang jelas. Kalau cita-cita nggak jelas, tujuannya nggak jelas pasti nggak lulus di test wawancara,” katanya.
Subardi mewanti-wanti satu pantangan kepada peserta magang, yakni melarikan diri atau kabur dari magang. Pihaknya berharap, kepada pemerintah daerah agar program ini bisa berkelanjutan. “Jangan sampai ini yang pertama dan terakhir tentunya ada hal yang bisa di-share ke Kementerian sebagai bahan evaluasi,” katanya.
Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon mengucapkan selamat datang kepada para peserta Pelatda Magang ke Jepang. Selain itu ia juga mengapresiasi Pelatda ini sebagai bagian dari upaya pemerintah mengurangi kemiskinan.
“Kebetulan, kita juga sedang berupaya mengentaskan permasalahan bangsa, terutama kemiskinan, termasuk di dalamnya bersumber dari pengangguran, termasuk di Purbalingga. Kemiskinan Purbalingga masih no 4 tertinggi se-Jateng, meski demikian setiap tahunnya itu mengalami penurunan,” paparnya.
Kepada para peserta Pelatda, Plt Bupati Tiwi berpesan agar saat di Jepang nanti tetap membawa nama baik warga Indonesia. Diantaranya aturan perusahaan diikuti dengan baik, jangan sampai ada yang melarikan diri, sebab akan berdampak pada kepercayaan Jepang terhadap warga Indonesia.
“Prinsip itu dipegang teguh, disana bisa belajar banyak ada transfer knowledge, transfer skill. Jadi saat kembali ke tanah air itu bisa diterapkan untuk membangun daerah masing, pulang menjadi pengusaha sukses,” katanya.(Gn/Humas)