Keberadaan trah Kolopaking di Purbalingga khususnya di desa Losari Kecamatan Rembang keberadaanya baru muncul 2 tahunan ini. Hal tersebut dikarenakan trah Kolopaking di Purbalingga sangat menyimpan erat keberadaannya. Kerahasiaannya ini terkait dengan pesan nenek moyang agar keberadaan trah Kolopaking di Losari tidak terdeteksi keberadaannya oleh Belanda.
Hal tersebut disampaikan oleh ketua panitia silaturahmi trah Kolopaking tingkat Nasional, Suharto pada saat memberikan sambutannya, Minggu (24/8). Hadir pada kegiatan tersebut Sekertaris Daerah Purbalingga yang sekaligus sebagi salah satu trah Kolopaking, Imam Subijakto, Inspektur Inspektorat Purbalingga, Wahyu Kontardi, Ketua Yayasan Kolopaking Pusat, Wyasa Kolopaking dan sesepuh trah Kolopaking Yuwono Kolopaking.
Suharto mengatakan keberadaan trah Kolopaking di Losari sebenarnya sudah banyak sekali orang yang mencarinya salah satunya mantan Dandim Purbalingga, juga saat Bupati Sukirman juga mencari trah kalapaking, cuma pada saat itu kita tidak membukanya rahasianya.
“Kalapaking itu sendiri berasal dari kelapa aking (kelapa tua), yang menurut riwayatnya dulu saat Sunan Amangkurat dua akan minta bantuan kepada VOC sakit ditengah jalan, kemudian diberi minum kelapa tua oleh seorang pemuda dan sembuh. Dan pemuda itu nantinya diberi gelar kelapa aking kemudian bergeser menjadi Kolopaking,”ujar Suharto.
Sedangkan menurut Imam Subijakto keberadaan trah Kolopaking memang baru sekitar dua tahun ini. Keterbukaan ini disebabkan untuk mengambil manfaat yang lebih luas, terutama persaudaraan sesama trah Kolopaking. Trah Kolopaking telah menyebar di seluruh Indonesia yang berkecimpung di berbagai bidang tugasnya masing-masing.
“Karena itu kita harus menjunjung tinggi nama besar trah Kolopaking,” ujar Imam.
Imam menambahkan merupakan suatu kehormatan bagi Purbalingga sebagai tuan rumah silaturahmi tingkat nasional. Imam berharap dengan silaturahmi ini maka persaudaraan trah kolopaking menjadi semakin erat.
Ketua yayasan trah Kolopaking, Wyasa mengatakan program yayasan Kolopaking antara lain untuk pendidikan dan kegiatan sosial, berupa pemberian bantuan kepada keluarga yang tidak mampu. Yayasan juga mempunyai rencana akan membuka klinik kesehatan untuk trah kolopaking dan masyarakat sekitar.
“Untuk langkah lebih lanjut akan dibicarakan dengan Bapak Sekda,”tambah Wyasa
Pada kegiatan silaturami juga dilaksanakan penanaman pohon kelapa, dengan maksud agar persaudaraan trah Kolopaking tidak putus, juga di serahkan buku silsilah trah Kolopaking di Losari oleh Sekda Purbalingga kepada Ketua Yayasan Kolopaking. Kegiatan Trah Kolopaking juga dibuka dengan kesenian tek-tek dan gejug lesung oleh ibu-ibu. Dimeriahkan juga kehadiran Club Harlay Davidson, serta tari batik sekar jagad yang menceritakan kecintaannya terhadap batik. (Sapto Suhardiyo)