PURBALINGGA- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengapresiasi masyarakat Desa Onje Kecamatan Mrebet yang masih teguh mempertahankan tradisi budaya lokalnya diwujudkan dalam pelaksanaan Grebeg Onje. Hal itu disampaikan Bupati saat hadir dalam prosesi jodangan pada Grebeg Onje hari kedua yang telah dimulai pada 1 Mei 2019 dengan serangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan, ziarah kubur sesepuh Onje, napak tilas sejarah, doa bersama dan sarasehan kebudayaan sejarah Onje.

Pada hari kedua, diawali dengan prosesi pengambilan air dari 7 (tujuh) mata air di Desa Onje yang diambil 7 pasangan pemuda dan pemudi, selanjutnya air disemayamkan sejenak di pendopo balai desa Onje dilanjutkan dibawa ke area lapangan desa Onje oleh Bupati Purbalingga dan dituangkan dalam satu wadah besar setelah di doakan oleh sesepuh desa Onje. Air yang berasal dari 7 mata air tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat yang telah antusias menunggu lama dengan membawa berbagai macam wadah air untuk mendapatkan air yang diyakini mereka membawa keberkahan. Selain berebut air jodangan, masyarakat juga memperebutkan gunungan berupa hasil bumi dan juga berbagai macam jajanan pasar.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Dyah H Pratiwi juga menyampaikan, Grebeg Onje sebagai upaya nguri-uri budaya sekaligus mengingatkan kepada masyarakat akan sejarah Onje. Grebeg Onje juga dapat dijadikan wahana silaturahmi dimana dalam mengikuti prosesi grebeg, masyarakat berkumpul dan menyatu bersama-sama menyengkuyung jalannya kegiatan.

“Grebeg Onje ini diharapkan dapat menumbuhkan bibit-bibit wisata yang bisa menjadi potensi daya tarik wisata, dan kedepan apabila grebeg Onje ini ditangani dan digarap dengan serius kemudian dikemas dengan berbagai agenda, akan menjadi daya tarik bagi masyarakat luar untuk hadir ke Purbalingga menyaksikan Grebeg Onje yang merupakan upaya masyarakat lokal Desa Onje dalam nguri-uri budayanya,” katanya.

Sementara Kepala Desa Onje Mugi Ari Purwono SPd sangat mengharapkan grebeg Onje akan terus dilaksanakan secara rutin karena pelaksanaan grebeg Onje akan menjadikan warga Onje tidak melupakan sejarah dan kegiatan grebeg Onje adalah salah satu upaya warga Onje nguri-uri budayanya sendiri.

“Harapan saya grebeg Onje selalu di sengkuyung seluruh masyarakat dan akan menjadi cara masyarakat Onje dalam nguri-uri budayanya. Acara hari kedua ini akan dilanjutkan nanti malam dengan acara penggelan, begalan, mandi suci di kedung pertelu dan diakhiri babar/gebrag penggel dan saya telah meminta tiap RT nanti membawa makanan dalam tenong pada prosesi penggelan. Terakhir besok Jum’at (03/05) ada hiburan rakyat dengan pementasan ebeg/kuda kepang/kuda lumping di Lapangan desa Onje,” kata Mudi Ari. (t/ humpro2019).