PURBALINGGA – Warga Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Rabu (15/3) kedatangan Ibu Negara Ke-4, Dra Hj Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid MHum dalam kegiatan buka puasa bersama di Masjid R Sayyid Kuning. Dalam tausiahnya yang bertemakan Dengan Berpuasa Kita Padamkan Kobaran Api Kebencian dan Hoaks ini, Ia menyampaikan Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, agama, ras.
“Kita semua adalah anak bangsa. Meskipun berbeda-beda tapi mereka adalah saudara kita. Kalau saudara, bolehkan kita saling gontok-gontokan?, cakar cakaran?, saling hujat?, fitnah? melontarkan kebencian? kebohongan?,” tanya shinta kepada warga masyarakat Onje yang spontan menjawab ’Tidak!’.
Ia menambahkan, kalau tidak boleh hal tersebut dilakukan, maka ia mengajak beberapa hal. Diantaranya adalah menjalin kerukunan, kedamaia, saling asih dan asuh, saling menghormati, salingtolong menolong. Karena hakikatnya kita adalah satu nusa, bangsa dan bahasa.
ia juga menyampaikan, dengan berpuasa akan mengajarkan moral dan budi pekerti luhur dan kesabaran. “Sebab kalau puasa, apakah kita boleh marah? boleh tidak jujur?. Semua itu kita tahan saat puasa. Dengan berpuasa kita jadi bisa merasakan penderitaan orang lain. Sehingga kita terdorong untuk tolong menolong. Itu harus kita laksanakan tidka hanya bulan puasa tapi juga bulan selanjutnya,” katanya.
Ia menceritakan, kegiatan demikian baik buka, puasa bersama ataupun sahur bersama merupakan kegiatan rutinnya yang ia biasakan saat suaminya KH Abdurrahman Wahid masih menjabat sebagai Presiden RI. Mulai dari sahur bersama kaum kaum duafa, marjinal/ kaum yang terpinggirkan, seperti kuli bangunan, tukang becak, pedagang, pedagang pasar, pemulung sampai narapidana. Bahkan seringkali juga sahur bersama umat lintas agama dan dilaksanakan di tempat-tempat ibadah mereka.
Sementara itu Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyampaikan selamat datang/sugeng rawuh kepada Dra Hj Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid MHum. Ia juga melaporkan bahwa toleransi antar inter umat beragama di Purbalingga sampai hariini masih terjaga.
“Kita sadari hidup di NKRI, sebagai bangsa yang berbhineka tunggal ika. Meskipun beragam suku etnis, agama nemun seluruh masyarakat selalu menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Beberapa kegiatan hajat seperti Pemilu di Purbalingga berlangsung aman damai tertib dan kondusif tidak ada halangan. Warga masyarakat sampai hari ini guyub rukun menjunjung tinggi gotong royong,” katanya.
Pada kesempatan itu, Ia juga mohon bimbingan arahan agar selaku warga masyarakat Indonesia senantiasa terus selalu menjunjung tinggi pesatuan dan membela NKRI dan menjunjung nilai-nilai Pancasila. Acara Buka Puasa Bersama ini juga dihadiri oleh beberapa komunitas lintas agama. Pada siang harinya, panitia penyelenggara juga mengadakan berbagai kegiatan seperti cooking class di Balai Desa Onje, Pemeriksaan Mata di Madrasah Diniyah, Pembagian Kacamata dan bantuan lainnya.(Gn/Humas)