PURBALINGGA – Pemkab Purbalingga, Jawa Tengah, menggandeng perusahaan e-commerce Indonesia PT Bukalapak guna memfasilitasi pemasaran produk UMKM Purbalingga melalui pasar online. Kerjasama dengan pihak Bukalapak melalui pembukaan marketplace Tuka Tuku Purbalingga, ditandatangani oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM dalam sebuah acara Young Entrepreneur Festival di Taman Kota Usman Janatin, Sabtu sore (31/8).
Sebelumnya, Purbalingga telah memiliki program Bela Beli Produk Purbalingga dimana program tersebut dimaksudkan untuk membela produk UMKM dengan membeli produk UMKM Kabupaten Purbalingga. Menurut Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), program yang sudah diterbitkan peraturan daerah (Perda) ini tetap dijalankan dan diperkuat dengan platform Tuka Tuku Purbalingga di pemasaran online.
“Ini menjadi komitmen kita agar produk-produk UMKM Purbalingga semakin bisa difasilitasi pemasaranya. Melalui pengembangan pasar online Tuka Tuku Purbalingga yang bekerjasama dengan Bukalapak, diharapkan produk UMKM Purbalingga bisa semakin dikenal bukan saja masyarakat Purbalingga namun bisa dibeli oleh konsumen nasional bahkan oleh masyarakat dunia,” kata Bupati Tiwi.
Selain marketplace online, Pemkab Purbalingga, lanjut Tiwi juga memfasilitasi tampilan produk di etalase digital. Termasuk juga menyediakan ruang pamer produk secara off line, menyediakan gudang penyimpanan, fasilitasi packing, branding dan mendekatkan jasa pengiriman. “Pemkab juga bekerjasama dengan Kampung Marketer,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menandai pembelian produk pertama melalui Tuka Tuku Purbalingga. Produk yang dibeli Bupati Tiwi secara online adalah Abon Sapi Cap Koki milik pengusaha UMKM Purbalingga.
“Mba Novi, adalah salah satu pegiat UMKM Purbalingga yang telah berhasil memasarkan produk-produknya seperti yang saya bel tadi (Abon Sapi Cap Koki-red) ke pasar internasional. Jadi saya optimis melalui Tuka Tuku Purbalingga akan lebih banyak produk UMKM Purbalingga yang akan mendunia,” katanya.
Public Policy and Goverment Relations Manajer PT Bukalapak, Luciana Dita mengaku, pihaknya sudah banyak bekerjasama dengan sejumlah pemerintah daerah. Namun Pemkab Purbalingga menjadi yang pertama langsung mengoperasionalisasi dibawah dinas-dinas. Sedangkan di daerah lain, biasanya pelaku UMKM mengoperasionalkan sendiri-sendiri.
“Dengan konsep seperti yang dijalankan Purbalingga, diharapkan produk yang dipasarkan dapat berkembang lebih cepat. Dibanding yang dijalankan sendiri oleh pelaku UMKM karena tingkat melek digitalnya berbeda-beda,” katanya.
Sementara, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Purbalingga, Rizal Diyansyah menuturkan, kerjasama dalam program Tuka-Tuku itu dinilai sebagai langkah stratetis seiring meningkatnya tren masyarakat yang cenderung belanja melalui pasar online. Pada saat yang sama, produk UMKM di Purbalingga semakin variatif.
Saat ini, katanya, produk yang masuk Tuka Tuku Purbalingga baru mencapai jumlah 40 varian. Harapannya, kedepan semakin banyak produk UMKM Purbalingga yang dipasarkan melalui Bukalapak seiring semakin banyaknya fasilitasi yang diberikan oleh Pemkab Purbalingga. (Hr/humpro2019)