PURBALINGGA, INFO- Konsumsi ikan warga Kabupaten Purbalingga meningkat dengan signifikan pada tiga tahun terakhir. Hal tersebut disampaikan kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Purbalingga, Sediyono saat ditemui disela-sela pembagian ikan lele untuk warga Desa Banjarsari, Kecamatan Bobotsari, Kamis (5/9/2019) di lapangan Desa tersebut dalam rangka rangkaian penyerahan bantuan oleh Wagub (Wakil Gubernur) Jawa Tengah.
Sediyono mengatakan, mulai dari tahun 2016 angka konsumsi ikan di Kabupaten Purbalingga adalah 12,51 kg/kapita/tahun, 2017 berada di angka 13,39 kg/kapita/tahun dan di tahun 2018 berada di angka 14,66 kg/kapita/tahun. Menurutnya, naiknya angka tersebut merupakan buah dari usaha-usaha yang dilakukan stake holder terutama DKPP yang gencar untuk mengkampanyekan pentingnya makan ikan pada masyarakat.
“Lonjakan angka tersebut karena kampanye yang masif dari semua pihak dan terutama DKPP tentang pentingnya masyarakat untuk banyak mengkonsumsi ikan karena berbagai manfaat yang didapat,” kata Sediyono.
Dia menambahkan, di akhir tahun 2019 ini angka tersebut berpotensi naik karena hingga akhir tahun mendatang, jumlah ikan konsumsi yang digelontorkan DKPP akan mencapai 34.000 kg yang menyasar 34.000 KK (kepala keluarga) yang ada di Purbalingga secara gratis. Ketika disinggung tentang jenis ikan yang didistribusikan, Sediyono menganggap lele adalah jenis ikan yang mudah didapat dan mudah untuk diolah.
“Itu kita berikan semacam pancingan agar masyarakat mau dan gencar makan ikan. Lele itu tepat karena harganya terjangkau kalau masyarakat mencarinya dan stok di pasaran mencukupi. Mengolah lele juga tidak serumit ikan jenis lain yang bersisik dan berduri banyak,” imbuhnya.
Dia juga berujar, masifnya kampanye gemarikan (Gerakam Memasyarakatkan Makan Ikan) berguna agar kebutuhan nutrisi masyarakat tercukupi dengan baik khususnya dalam peningkatan kecerdasan anak karena ikan mengandung asam amino protein omega-3. Tak hanya itu, peningkatan konsumsi ikan masyarakat Purbalingga juga dapat berpengaruh positif terhadap berkembangnya usaha budidaya dan pengolahan hasil perikanan yang dilakukan 110.000 rumah tangga perikanan.
“Multiplier effectnya banyak karena selain kebutuhan nutrisi masyarakat tercukupi, usaha budidaya ikan juga pastinya meningkat. Tidak main-main angkanya 110.000 rumah tangga perikanan itu,” pungkasnya. (KP-4).