PURBALINGGA – Desa Losari Kecamatan Rembang, Purbalingga terus berbenah menyiapkan diri menjadi Desa Mandiri. Hal itu diungkapkan Kepala Desa setempat Harwanto saat gelaran Bupati Tilik Desa yang dilaksanakan selama dua hari (13-14/9). Menurut Harwanto, dalam RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) pihaknya akan mulai melakukan akselerasi pembangunan terutama yang dapat berimbas kepada pendapatan asli desa (PADes).
“Mulai 2020 mendatang, kami berkomitmen melakukan pengelolaan sampah. Selain untuk mengatasi permasalahan sampah didesanya, juga untuk mengubah sampah menjadi pendapatan desa,” ujar Harwanto, saat menerima kunjungan Bupati Tilik Desa di Aula Balai Desa setempat, Jumat malam (13/9).
Harwanto berkeyakinan, jika APBDes Losari meningkat maka Desa Losari yang mandiri bakal segera tercapai. Sehingga, mulai 2020 nanti harus ada program perubahan yang dapat menambah pendapatan desa. Selain pengelolaan sampah, lanjut Harwanto, pihaknya bersama pemuda dan jajaran lembaga desa juga sudah merancang adanya pembangunan lapangan sepak bola yang bertaraf nasional, membangun pariwisata, dan lapangan futsal.
“Semua kegiatan kita laksanakan secara bertahap mulai 2020, kemudian kolam renang dan fasilitas wisata pada 2021, kemudian berikutnya fasilitas lapangan futsal,” jelasnya.
Bupati Purbalingga Dyah hayuning Pratiwi yang hadir bersama suami Rizal Diansah serta didampingi Ketua DPRD HR Bambang Irawan dan sejumlah pimpinan OPD mengaku mendukung berbagai program yang dirancang untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di desa. Meski demikian Bupati Tiwi menegaskan bahwa pemerintah daerah akan memberikan fasilitasi ketika geliat masyarakat sudah terbukti, bukan baru sebatas rencana.
“Tentu pemda akan memberikan fasilitasi, namun tunjukan dulu kalau masyarakat dan pemerintah desanya benar-benar berkomitmen tinggi pada program yang direncanakan,” katanya.
Terkait permasalahan sampah, lanjut Bupati, yang pertama harus dilakukan untuk bisa mengatasinya adalah mengubah kebiasaan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan apalagi membuang sampahnya di sungai.
“Tentu ini harus menjadi komitmen bersama terlebih dahulu. Pemerintah desa berkomitmen untuk menjalankan upaya pengolahan sampah dan masyarakatnya juga harus berkomitmen untuk tidak membuang sampah sembarangan, namun mau melakukan pemilahan dan pemanfaatan sampah sehingga bernilai ekonomi,” kata bupati.
Bupati menegaskan, saat ini pemkab melalui Dinas Lingkungan Hidup mempunyai program POS EMAS atau Gerakan Pilah Olah Sampah meningkatkan Ekonomi Masyarakat. Melalui program tersebut, pemkab mendorong semua kalangan mampu melakukan pengolahan sampah dari rumah tangga. “Mungkin nanti pemintaan bantuan kendaraan roda tiga untuk pengangkutan sampah dapat direalisasikan salah satunya untuk pengelolaan sampah di desa Losari,” katanya.
Tak kalah penting, ujar Bupati, peran pemuda juga harus kompak dalam mendukung kemajuan desa. Berbagai program pemkab juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung peran serta pemuda di desa. Seperti program apresiasi seni yang digulirkan untuk tiap kecamatan juga dapat di dimanfaatkan pemuda untuk mengembangkan seni budaya di desanya. Sedangkan untuk meningkatkan daya saing, generasi muda dapat memanfaatkan program pelatihan yang diselenggarakan oleh UPT Balai Latihan Kerja yang dikelola oleh Dinas Tenaga Kerja Purbalingga. “Melalui kegiatan Karang Taruna Mandala Giri, saya berpesan agar generasi muda Losari harus memiliki keterampilan yang unggul, pengetahuan yang luas dan perilaku yang baik,” pesannya.
Kegiatan Bupati Tilik Desa merupakan program kegiatan yang sudah berjalan lama namun saat ini konsepnya sedikit diubah. Melalui kegiatan ini dimaksudkan agar jajaran pemerintahan dapat menyapa lebih dekat dengan masyarakat. Selain itu dapat melihat langsung geliat pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan yang ada di desa tersebut.
Pada kegiatan Tilik Desa kali ini, Bupati melaksanakan dialog dengan warga desa Losari di Aula Balai Desa setempat pada Jumat malam (13/9). Usai dialog, Bupati bersama Ketua DPRD dan rombongan menginap di rumah warga. Pagi harinya, Sabtu (14/9) Bupati mengawali kegiatan dengan berjalan kaki dan mampir di Pasar Grumung atau pasar badog desa Losari. Ditempat ini Bupati dan rombongan berkesempatan sarapan pagi dan memborong kuliner tradisional yang dijajakan masyarakat.
Usai dari Pasar Grumung, Bupati melanjutkan kegiatan Senam Bersama di lapangan Baciropeni. Kegiatan terakhir Bupati Tilik Desa, berupa peletakan batu pertama pembangunan kembali Masjid Jami’ Baitussalaam menjadi berlantai tiga yang rencananya bakal menghabiskan anggaran mencapai Rp 4,3 Miliar. Saat ini pihak panitia pembangunan masjid telah berhasil mengumpulkan dana mencapai Rp, 2,2 Miliar dari potensi masyarakat sebesar Rp 2,8 Miliar. Bupati Purbalingga, berkomitmen mambantu melalui bantuan hibah sebesar Rp 100 juta. (Hr/humpro2019)