PURBALINGGA – Juara Kakang Mbekayu Purbalingga memiliki peluang besar untuk diterima menjadi salah satu tenaga harian lepas (THL) yang bertugas di bidang pariwisata. Bahkan sertipikat yang dimiliki kelak, dapat menjadi salah satu poin pertimbangan untuk diterima menjadi CPNS. Beberapa tugasnya antara lain untuk ikut mempromosikan pariwisata Purbalingga dan ikut mengembangkan potensi wisata yang ada.
“Jika nanti ada rekruitmen THL, nanti kita prioritaskan untuk teman-teman Kayulingga (Kakang Mbekayu Purbalingga – red) khususnya mereka yang berhasil mendapatkan juara, setidaknya rangking enam besar,” jelas Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat melakukan pertemuan dengan 30 finalis Kakang Mbekayu di Pendopo Dipokusumo, Jumat (20/9).
Menurut Bupati Tiwi, Kakang Mbekayu tak hanya perlu menguasai potensi wisata, tapi juga seluruh potensi yang ada di Kabupaten Purbalingga, mulai dari potensi UMKM, potensi pertanian, dan rencana-rencana pembangunan bahkan yang sedang berjalan seperti Bandara Soedirman. Karena Kakang Mbekayu sebenarnya bukan sekadar duta wisata tapi juga duta Purbalingga.
“Saya berharap, setelah nanti ada juaranya, dan masuk Paguyuban Kayulingga, tolong Pak Yanuar (Kepala Dinporapar-red), adakanlah pelatihan-pelatihan bagi Kayulingga agar lebih memahami Purbalingga dengan lebih detail, karena karantina dua hari sungguh sangat-sangat kurang,” imbuhnya.
Bupati Tiwi mengaku gembira karena antusiasme generasi muda mengikuti ajang Kakang Mbekayu mengalami peningkatan. Jika tahun lalu hanya 63 pendaftar, tahun ini meningkat menjadi 117 pendaftar. Tiwi berharap dengan semakin banyaknya pendaftar, tentu akan semakin ketat dalam proses seleksinya. Sehingga diharapkan ke depan, kualitas Kakang Mbyekayu Purbalingga akan semakin meningkat.
“Selama ini belum pernah ada Kakang Mbekayu Purbalingga yang berhasil menjadi perwakilan Jawa tengah di tingkat Nasional. Tahun lalu Mas Ilham Juara 3 Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Saya harap tahun ini, bisa juara 2 atau juara 1. Harus memilikki target lebih tinggi dari yang telah ada,” tegasnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Yanuar Abidin mengatakan 30 finalis Kakang Mbekayu yang akan tampil dalam Grand Final, Sabtu Malam (21/9) di Owabong, merupakan hasil seleksi dari 117 pendaftar yang berasal dari sekolah, kecamatan, desa, perusahaan dan umum. Setelah lulus seleksi, 30 finalis ini mengikuti karantina di Owabong selama dua hari.
“Selama karantina, mereka mendapatkan berbagai macam materi, mulai dari pariwisata, public speaking, pengetahuan umum, catwalk dan sebagainya. Hari ini (20/9), mereka kami arak melalui pawai dari Owabong lanjut keliling Purbalingga Kota,” papar Yanuar.
Puncaknya di Malam Grand Final di Owabong, Sabtu (21/9), Yanuar meminta tiap peserta membawa minimal 30 supporter termasuk keluarga besarnya. Hal ini untuk memeriahkan acara, terlebih dalam acara tersebut juga akan dipertunjukkan tarian dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dan aneka pertunjukan spektakuler lainnya.
“Jangan sampai acara sepi kaya kuburan,” canda Yanuar ditanggapi gelak tawa para finalis dan jajaran Pemkab.
Sebanyak 30 finalis ini terdiri dari 15 kakang dan 15 mbekayu. Ke-15 kakang tersebut antara lain: Herjun Muhammad Al Ibnu Sina (SMA N 1 Purbalingga), Zainal Ikhwan (SMK N Kaligondang), Pandu Dewantoro (SMA N 2 Purbalingga), Vicky Dwi Hanggara (SMK N Jateng), Dedi Kurniawan (Bank Jateng), Ananda Wahyu Bayu Aji (Kecamatan Karangjambu), Aria Kaesario Ayyasi (SMA N 1 Purbalingga), Rozan Naufal Putra (Kecamatan Kalimanah), Deni Marcell Susanto (SMA N 1 Purbalingga), Dinasti Hanggara Praja (SMA N 1 Purbalingga), Jafar Kamaluddin (SMK N 1 Kaligondang), Dede Setiawan (Desa Purbasari), Miswan (Kecamatan Pengadegan), Aji Pangestu (Desa Dagan), dan Salam Sofan Sofianto (Mrebet).
Dan ke-15 Mbekayu yang menjadi finalis antara lain: Aulia Ajeng Gymnastiar (SMA N 1 Purbalingga), Widyasari Syafatia (Kecamatan Bobotsari), Amelia Probowati Hapsari (Kecamatan Bobotsari), Valen Hadi Puteri (Langkap Kertanegara), Krintin Muktiana (Kejobong), Siti Nurkholifah (Bukateja), Aldila Dwiana (Umum/ Perum GAK Sekar Kenanga), Ni Komang Ayu Bulan Santajaya (SMA N 1 Purbalingga), Sendang Antik Trimulatsih (SMA N 1 Purbalingga), Fenday Permata Ayu Al Faradin (SMA N 1 Purbalingga), Asiana Deviti (Desa Purbasari), Rahma Lutfita (Karangreja), Desi Rahmawati (Senon Kemangkon), Dina Sakti Mandiri (Sanguwatang) dan Rizki Prihatin Ambarani (Kedungwuluh).