PURBALINGGA INFO – PWRI (Persatuan Wredatama Republik Indonesia) adalah rumah masa depan bagi para ASN (Aparatur Sipil Negara). Hal tersebut yang disampaikan Bupati Purbalingga yang diwakilkan Assisten Pemerintahan dan Kesra Imam Wahyudi pada acara Rapat Kerja PWRI Kabupaten Purbalingga Catur Wulan II tahun 2019 di Operation Room Graha Adiguna, Kamis (26/9).
“Sekarang kita semua adalah Korpri (Korps Pegawai Republik Indonesia), dan saat purna tugas nanti kita akan tergabung dalam PWRI. Saran dan masukan sangat saya nantikan untuk mengisi dan membangun Purbalingga yang lebih maju dan sejahtera, lebih-lebih bapak ibu semua sudah saya anggap seperti orang tua saya sendiri, sudah banyak pengalaman hidup saat masih aktif bekerja dalam pemerintahan.
Ia juga berharap PWRI dapat ikut menyengkuyung program-program yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Purbalingga.
“Purna atau pensiun bukanlah akhir dari pengabdian kepada nusa dan bangsa. Melalui para pensiunan PWRI ini saya mohon bisa ikut menyengkuyung saiyeg saeko proyo holopis kuntul baris dalam mewujudkan visi Kabupaten Purbalingga,” harapnya.
Ia melanjutkan, Pemerintah Kabupaten Purbalingga saat ini sedang melaksanakan beberapa pembangunan fisik, diantaranya Bandara JB Soedirman dan penataan ruang kota.
“Pengembangan Bandara JB Soedirman insya Allah tahap I pembangunan runway sepanjang 1600 meter ditarget bulan Mei selesai. Dibangun oleh Angkasa Pura, kerjasama Pemkab Purbalingga, Pemerintah Provinsi, Kementerian Perhubungan, PT Angkasa Pura II, PT AirNav, dan TNI AU. Tahun 2020 direncanakan penerbangan pertama untuk menjadi bandara komersial,” kata Imam
Ia melanjutkan, untuk tahap ke II direncanakan untuk perpanjangan runway menjadi 2500. Proses pembebasan tanah yg dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi sedang berjalan, dan tahap selanjutnya akan dibangun ultimate runway sepanjang 3000 meter sehingga pesawat besar airbus diharapkan bisa masuk di Bandara JB Soedirman.
“Pemkab Purbalingga juga sedang merencanakan penataan ruang kota. Salah satunya adalah revitalisasi alun-alun. Nantinya di depan masjid diharapkan sudah tidak ada PKL (pedagang kaki lima). Sudah kita siapkan pusat PKL di sebelah selatan GOR. Hal ini dilakukan dalam rangka pemerataan keramaian di Purbalingga sekaligus penataan kawasan alun-alun,” lanjut Imam.
Ketua PWRI Kabupaten Purbalingga Soedino mengatakan PWRI setiap bulannya mengadakan pertemuan dan Rapat Kerja PWRI dilaksanakan rutin setiap 4 bulan sekali.
“Permasalahan yang dihadapi PWRI ini salah satunya adalah semakin berkurangnya anggota. Dalam 4 tahun ini kekurangan anggota berjumalah sekitar 500 orang dikarenakan sudah terlebih dahulu mendahului kita,” kata Soedino.
“Oleh karena itu saya harapkan, para anggota untuk dapat memotivasi para pensiunan yg belum tergabung dalam wadah PWRI ini untuk bergabung untuk mengaktualisasikan potensi, bakat, dan semangat baru setelah menjalani purna tugas para abdi negara,” lanjut Soedino.
Pada kesempatan tersebut Assisten Pemerintahan dan Kesra mewakili Bupati Purbalingga berkenan menyerahkan secara simbolis bantuan berupa seragam batik PWRI dengan motif khas Purbalingga, dan KTA (Kartu Tanda Anggota) oleh Ketua PWRI Kabupaten Purbalingga kepada Ketua PWRI Kecamatan.
Acara tersebut dihadiri oleh Assisten Pemerintahan dan Kesra Imam Wahyudi, Ketua PWRI Kabupaten Purbalingga Soedino, Penasehat PWRI Kabupaten Purbalingga Soewarno, pengurus PWRI dan Kerta Kabupaten Purbalingga, dan pengurus PWRI tingkat kecamatan yang diwakili 6 orang. (PI-9)