PURBALINGGA – Regina Novialita (3) anak kedua dari pasangan Darso dan Susianti warga Desa Cendana RT 14 RW 07, Kecamatan Kutasari menderita jantung bocor. Pada November 2019 rencanannya akan melaksanakan operasi penyadapan jantung di RS Dr Kariadi, Semarang.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM bersama rombongan Kepala Dinsosdalduk KBP3A, Kepala Dinas Kesehatan, Kabag Kesra, Kepala Puskesmas dan PMI menjenguk Regina bersama keluarganya di rumah. “Bebebrapa waktu lalu saya mendapatkan informasi terkait kondisi Regina, kami atas nama pemerintah ikut prihatin sekaligus turut hadir di rumah bapak untuk mengetahui sebetulnya permasalahn yang dihadapi bapak ibu,” kata Bupati
Regina selama ini sempat sempat mendapatkan penanganan operasi di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta. Operasi dan perawatan yang cukup lama itu sayangnya belum menyelesaikan masalah jantung Regina. Selama di Jakarta itulah orang tua Regina harus banyak mengorbankan waktu, tenaga dan uang, hal itulah yang dikeluhkan Darso kepada Bupati.
“Keluhan saya selama ini telah mengikuti pengobatan Regina selama satu setengah tahun. Masalah pengobatan selama ini gratis dari BPJS, transport juga sudah ada yang menanggung, tapi untuk di Jakarta biaya hidup kami punya sedikit demi sedikit sisa-sisa dari orang tua, tapi untuk saat ini kami kan benar-benar nggak ada,” kata Darso sambil menangis.
Darso yang sebelumnya pernah bekerja sebagai sopir material ini telah lama tidak mencari nafkah karena banyak terforsir pengobatan demi pengobatan Regina. Atas rasa iba Bupati kepada Darso, Bupati Tiwi menawarkan agar Darso bisa bekerja di Pemkab Purbalingga menjadi sopir tenaga harian lepas (THL).
Pada kunjungan ini, Bupati beserta rombongan menyerahkan berbagai bantuan kepada Regna dan keluarga, baik bantuan keuangan dari Bupati,Dinas Kesehatan, Dinsosdalduk KBP3A, Puskesmas Kutasari, PMI serta bantuan-bantuan lainnya. Bantuan juga telah diberikan oleh penggalangan dana dari Pemerintah Desa Cendana dan warga masyarakat setempat.
Bupati berharap proses operasi yang kedua nantinya bisa berjalan dengan lancar dan Regina bisa sehat kembali menjadi anak yang membawa berkah dan kebahagiaan bagi orang tuanya. Sementara itu Kepala Puskesmas Kutasari Doris Day SKM MKes menjelaskan, penyakit Regina pertama diketahui setelah mengalami beberapa indikasi.
“Mulai dari tangannya biru, pernafasan keras/dalam, makan banyak kadang muntah, dan setelah dikonsultasikan ke dokter di RSUD Goeteng itu indikasi jantungnya bocor, yang saya dapat informasinya pembuluh darahnya juga hanya satu. Sehingga dilakukan rujukan dan sempat operasi di RSCM,” katanya
Saat ini tetap Regina tetap dalam pengawasan dokter jantung di Semarang. Pada operasi yang kedua nanti, juga akan dipantau lagi untuk pemasangan kateter yang kedua di RS Kariadi, Ketika nanti ada kendala maka akan dikirim ke RSCM lagi.
“Kita sebagai puskesmas, ikut mematau, mengantisipasi, dan seperti tadi yakni memberikan bantuan untuk akomodasi, PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan untuk mengantar kesana nanti dari Puskesmas,” katanya.(Gn/Humas)