PURBALINGGA – Dua perusahaan Jepang masing-masing Bali Jalak Co. Ltd yang bergerak di bidang makanan – minuman dan Human Ring Co.Ltd yang bergerak di bidang ketenagakerjaan, Senin (14/10) menemui Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, B.Econ, MM di peringgitan Pendapa Dipokusumo. Mereka berencana menjajaki kerjasama bisnis dalam hal pemasaran palm sugar, dan tenaga kerja magang ke Jepang.
Tim dari perusahaan tersebut masing-masing Syuji Terao (Director HRD Human Ring), Reiko Aki (Director Cooperatif Human Ring), dan Kazuhiho Miyauchi (Representatif Director Human Ring), dan Kouichi Yasogawa (Santo Coffe Group Bali Jalak Co.Ltd), serta didampingi Andrie Wiryono (Economic Function Consulat General of The Republic of Indonesia Japan).
Syuji Terao mengungkapkan, perusahaan di Jepang banyak membutuhkan tenaga kerja baik tenaga kerja magang maupun tenaga kerja profesional dari Indonesia, termasuk dari Kabupaten Purbalingga. Tenaga kerja magang ditempatkan di berbagai perusahaan dan di UKM di Jepang. “Untuk tenaga kerja magang, kontrak pertama selama 2 tahun, kemudian jika dinilai baik kontrak bisa diperpanjang menjadi 3 tahun dan kemudian bisa diperpanjang 5 tahun,” katanya.
Untuk tenaga kerja magang, lanjut Syuji Terao, tentunya harus sudah mendapat pelatihan bahasa Jepang dan ketrampilan kerja. Gaji yang ditawarkan dalam sehari bekerja selama delapan jam. Hitungan gaji per jam sekitar 810 yen atau setara dengan Rp 115 ribu. Jika bekerja sehari 8 jam, maka gaji yang diterima dalam sehari sekitar Rp 900 ribu. “Dalam sebulan, jumlah hari kerja sebanyak 25 hari,” kata Syuji.
Menurut Syuji, pekerja magang yang dikirim dari Purbalingga selama ini telah mendapat pelatihan yang baik. Dari beberapa pekerja magang, yang kinerjanya baik mendapat kesempatan untuk seleksi bahasa Jepang serta ada semacam sertifikasi ketrampilan sesuai profesinya. Jika standar bahasa Jepangnya mampu masuk grade N 4 serta memiliki sertifikasi ketrampilan, maka bisa mendapat status pekerja tetap yang otomatis visa tinggalnya sebagai pekerja dan mendapat kesempatan untuk mengajak keluarga tinggal di Jepang.
Dalam kesempatan yang sama Kouichi Yasogawa (Bali Jalak Co.Ltd) mengungkapkan, perusahaanya menjalin dengan produsen palm sugar dari Indonesia termasuk dari Purbalingga untuk mengirimkan palm sugar ke Jepang seperti yang telah dilakukan selama ini. Bali Jalak juga sedang menjajagi kopi Purbalingga untuk diekspor ke Jepang.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, pihaknya menyambut baik kerjasama yang telah dan akan dilakukan di Purbalingga. Kerjasama ini diharapkan bisa semakin banyak membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja produktif asal Purbalingga ke Jepang. “Persoalan yang kami hadapi adalah kemiskinan dan angka pengangguran, serta belakangan pasar ekspor bulu mata palsu yang lesu yang berdampak pada pengurangan tenaga kerja. Dengan kerjasama ini harapan kami bisa membuka lapangan kerja baru dan selanjutnya bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya,” harap Bupati Tiwi.
Disisi lain, kerjasama dengan perusahaan makanan minuman di Jepang yang membutuhkan pasokan palm sugar serta kopi, tentunya diharapkan bisa mengangkat petani penderes nira kelapa di Purbalingga.
“Potensi palm sugar (gula kelapa) organik dari Purbalingga saat ini mencapai 1,8 ton per bulan yang sudah melalui sertifikasi. Jumlah penderes sekitar 19.000 penderes, dan 600 orang diantaranya sudah mendapatkan sertifikasi penderes organik yang tersebar di Kecamatan Pengadegan dan Mrebet. Dengan kerjasama yang terjalin dengan Bali Jalak, diharapkan bisa semakin meningkatkan kesejahteraan penderes gula kelapa,” kata Bupati Tiwi. (y-Humas Protokol Pbg).