PURBALINGGA – “Enam puluh Sembilan tahun lalu, tepatnya tanggal 9 April 146, Presiden RI mengeluarkan Penetapan Pemerintah yang berisi tentang pembentukan Tentara Repblik Indonesia Angkatan Udara. Bersamaan dengan itu, Komodor Udara Suryadi Suryadarma ditetapkan sebagai Kepala Staf Angkatan Udara yang pertama. Sejak awal kemerdekaan, dalam usia yang relative muda, TNI AU berhasil menorehkan tinta emas dalam lembaran sejarah perjuanagn bangsa.
Operasi pertama pada 29 Juli 1947 dilakukan, hal tersebut sebagai serangan balasan terhadap agresi militer Belanda pertama.Memasuki dekade tahun 50-an, alutsista TNI AU mengalami modernisasi, yakni hadirnya pesawat-pesawat modern seperti P-51 Masteng, B-25 Misel dan lain sebagainya. Dalam periode ini, TNI AU melaksanakn tugas dalam rangka memepertahankan kedaulatan Negara. Berbagai operasi penumpasan pemberontakan PKI Madiun, PRRI/Permesta, RMS dan DI/TII.Tahun 60-an, TNI AU tumbuh menjadi kekuatan disegani di kawasan Asia Tenggara. Pertengahan tahun 70-an TNI AU secara bertahap diperkuat oleh beberapa alutsista baru, dan decade 80-an memasuki era sipersonik yang ditandai dengan hadirnya pesawat tempur F-5 Tiger II, A-4 Saki Hok dan sebagainya.Memasuki periode 1990-an dalam rangka menjawab tantangan tugas yang diamanatkan Undang-Undang, TNI AU kembali menambah kekuatan. Memasuki millennium ketiga TNI AU kembali dilengkapi dengan teknologi dari Timur dengan hadirnya pesawat Shukhoi SU-27. Sejak awal berdirinya, TNI AU telah melaksanakn operasi militer perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMPSP) .
Tahun ini, 2015 TNI AU yang usianya 69 tahun terus mengepakan Sayap Swa Bhuwana Paksa, melalui pembangunan kekuatan serta kemampuan, guna meningkatkan postur tangguh dan professional dalam mengemban tugas. Semua diupayakan dan diusahakan TNI AU, tidak lain adalah untuk melaksanakan tugas yang dimanatkan Undang-undang TNI Nomor 34 Tahun 2004, yaitu menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di udara”.
Lintasan sejarah TNI Angakatan Udara tersebut dibacakan saat pembukaan upacara hari ulang tahun (HUT) TNI AU Tahun 2015 di Alun-alun Kabupaten Purbalingga, Kamis (9/4) yang dihadiri Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto, Danrem 071 Wijayakusuma, Danlanal Cilacap, Pimpinan FKPD Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Banyumas juga diikuti pasukan unsure TNI/Polri Purbalingga dan pelajar. Saat menyampaikan sambutan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna, Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Wirasaba Purbalingga Mayor Pnb Andreas A Dhewo mengatakan, bahwa dalam usianya ke-69, prajurit TNI AU semakin kuat, kokoh, dan tegar sebagai penegak hukum dan penjaga kedaulatan di wilayah udara nasional.
“Untuk itu, Hari Angkatan Udara tanggal 9 April, merupakan saat tepat untuk mengingat kembali semangat dan dedikasi para pejuang. Selain itu juga untuk mengingat kembali pendahulu angkatan udara dalam uapaya mempertahankan kemerdekaan yang implementasinya sangat relevan untuk eksistensi TNI AU di masa sekarang, maupun yang akan datang,”tuturnya.
Angkatan udara lahir, sambungnya, ditengah-tengah kancah perjuangan bersama dengan komponen bangsa lainya berjuang bahu membahu mempertahankan kemerdekaan NKRI yang diproklamirkan 17 Agustus 1945.
“Modal awal yang melahirkan angkatan udara saat itu adalah semangat juang dan kerelaan berkorban tanpa pamrih. Meskipun peralatan yang digunakan masih sangat sederhana, namun tetap mampu berkiprah sebagai salah satu kekuatan perjuangan bangsa,”katanya.
Nilai-nilai patriotisme yang telah ditujukkan para sesepuh pelopor dan pendahulu TNI AU tambahnya, diharapkan senantiasa tumbuh subur di hati sanubari para prajurit TNI AU.
“Untuk itu, kepada segenap jajaran TNI AU dimanapun bertugas, agar selalu mewarisi nilai-nilai patriotisme dalam melaksankan tugasnya. Jadikan peringatan ini sebagai momentum untuk melakukan instrospeksi selaku tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional serta tentara professional, sekaligus melakukan perubahn secara menyeluruh melalui revolusi mental,”terangnya.
Maka dengan tema upacara kali ini kata Danlanud, yaitu “Dilandasi iman dan taqwa, militan, profesioanl juga solid, TNI AU siap serta mendukung terwujudnya poros maritim dunia”.
“Saya pandang tema tersebut sanga tepat, karena sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah yang berusaha untuk mewujudkan suatu tatanan kehidupan berbangsa yang dilandasi dengan kemandirian. Baik di bidang politik ekonomi serta berkepribadian dalam kebudayaan,”ujarnya. (Sukiman)