PURBALINGGA, HUMAS – Wakil Bupati Purbalingga Drs H Sukento Ridho Marhaendrianto, MM melakukan panen perdana buah naga di Taman Wisata Pendidikan (TWP) Aquarium Purbasari Pancuranmas, Desa Purbayasa, Kecamatan Padamara, Purbalingga, Rabu (11/1/2011). Obyek wisata yang menyuguhkan keunggulan ikan air tawar langka itu mulai mengembangkan wisata agro.
Tanaman buah naga yang ditanam di lokasi wisata tersebut dari jenis Hylocereus undatus. Buah naga ini buahnya berwarna merah dengan daging buah berwarna putih.
Pemilik TWP Purbasari H Sarimun Budi Purwanto mengungkapkan, wisata agro yang akan dikembangkan pada masa mendatang masih dalam rintisan. Beberapa tanaman yang sudah ditanam sejak empat tahun lalu seperti buah naga, durian, delima merah, buah Tien, dan sejumlah tanaman buah lainnya.
”Khusus untuk tanaman buah naga, kami baru mencoba menanam 100 batang. Tanaman yang bibitnya didapat dari Delanggu Klaten ini kami tanam dalam 25 patok. Kami mencoba melakukan pembuahan sendiri, dan ternyata hasilnya lumayan bagus,” kata Sarimun yang didampingi anaknya Junjung SE yang sekaligus sebagai direktur TWP Purbasari.
Menurut Sarimun, keinginan menambah wisata agro didasari karena hoby bertanam. Selain itu juga memanfaatkan lahan yang masuh belum dikembangkan. ”Saya tidak menghitung untung dulu soal tanaman ini, yang penting puas dan bisa menambah koleksi tempat wisata yang total luas seluruhnya 6 hektar,” ujar Sarimun.
Dikatakan Sarimun, buah naga dipilih sebagai uji coba karena memiliki khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia diantaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, pelindung kesehatan mulut, pencegah kanker usus, mengurangi kolesterol, pencegah pendarahan dan mengobati keluhan keputihan. ”Buah ini rasanya segar dan manis, serta dapat sebagai penghilang dahaga karena mengandung kadar air tinggi hingga 90 Persen,” ujarnya sembari menawari untuk mencicipi buah naga yang telah dipetik.
Wakil Bupati Purbalingga Sukento menyambut baik pengembangan obyek wisata TWP Purbasari. Obyek wisata ini juga patut mendapat apresiasi karena mampu menggerakan ekonomi rakyat di sekitarnya. ”Saya sangat salut dengan kiprah Saudara Sarimun, dia mampu membuka lapangan kerja hingga sekitar 200 orang dan mampu menggerakan ekonomi masyarakat sekitar,” kata Wabup Sukento.
Sukento memuji pengembangan wisata itu dengan melengkapi usaha kuliner semacam mendoan dan juga counter batik. ”Jika memungkinkan akan kami coba untuk mengembagkan tempat jajan atau pusat oleh-oleh khas Purbalingga. Tempatnya bisa di dekat obyek wisata. Masyarakat yang menjualnya, dan Pemkab akan berupaya mencoba memfasilitasi bangunannya,” kata Sukento.
Sementara itu Direktur TWP Purbasari Pancuranmas Junjung mengatakan, obyek yang ditawarkan sangat menarik untuk dikunjungi wisatawan baik pelajar maupun masyaraat umum. Obyek wisata ini terdiri atas taman aquarium air tawar (river world), taman bermain anak (play ground), taman air luncur (water boom), kolam renang anak-anak dan dewasa, taman burung/unggas (bird park), bioskop 3 dimensi, wisata air telaga Fulus, taman buah, dan konservasi rusa.
Yang menarik, khusus untuk aquarium terbagi dalam dua bagian, yakni aquarium eksotik dan aquarium Nusantara. Aquarium eksotik menampung ikan-ikan langka seperti Arapaima gigas dari Sungai Amazon dan ikan piranha. Aquarium Nusantara menampung semua jenis ikan yang hidup di Indonesia. Dengan melihat aquarium-aquarium itu, anak-anak bisa belajar mengenal keanekaragaman ikan. ”Ada sekitar 70 jenis ikan langka yang disuguhkan, sementara jumlah ikan keseluruhannya mencapai ribuan,” kata Junjung.
Sedang di taman unggas dan burung kini dipelihara sedikitnya 50 jenis unggas dengan ratusan jumlahnya seperti burung rangkong, kakaktua raja, kakaktua jambul kuning, dan burung-burung paruh bengkok lainnya.
”Untuk tiket masuk, pada hari libur Rp 10 ribu, dan pada hari biasa Rp 9 ribu per orang,” kata Junjung.
Junjung menambahkan, pihaknya juga tengah membangun 6 kamar setara hotel. Kamar ini atas permintaan pengunjung dari luar kota yang ingin bermalam di kompleks wisata Purbasari. ”Dalam waktu dekat, enam kamar kami yang berada di dekat kebun sudah siap untuk digunakan,” tambah Junjung. (Humas/y)