PURBALINGGA – HIV/AIDS merupakan permasalahan kesehatan di dalam masyarakat yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah. Hal itu disampaukan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM (Tiwi) usai melaksanakan penandatanganan komitmen bersama penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Purbalingga, Minggu (1/12). Acara tersebut menjadi rangkaian kegiatan peringatan Hari Aids Sedunia yang digabungkan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional di pelataran parkir stadion Goentoer Darjono Purbalingga.
Bupati Tiwi memberikan apresiasi terhadap langkah Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Purbalingga yang terus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih tahu, lebih kenal dan lebih paham terhadap HIV/AIDS. Harapanya, tidak ada lagi diskriminasi terhadap para penderita HIV/AIDS dengan langkah jauhi penyakitnya tetapi jangan menjauhi orangnya.
“Alhamdulillah masyarakat saat ini memiliki kepedulian yang luar biasa terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Salah satunya dengan mengikuti secara sukarela kegiatan skrining yang digalakan pemkab,” katanya.
Menurutnya, target skrining HIV di kabupaten Purbalingga dapat mencapai angka 20.000 orang. Sehingga dapat dicari sebanyak-banyaknya kasus HIV/AIDS di Kabupaten Purbalingga. Karena semakin banyak kasus yang ditemukan maka penyakit ini dapat ditekan penyebaranya.
Sekretaris KPAD Purbalingga Henny Ruslanto mengaku saat ini di kabupaten Purbalingga sudah ada 500 temuan kasus HIV/AIDS dengan jumlah penderita yang meninggal dunia sebanyak 153 orang. Sehingga pihaknya menggandeng berbagai komponen masyarakat untuk melakukan gerakan bersama penanggulangan HIV/AIDS. “Pesan saya, mari kita bergerak bersama dalam pencegahan dan penanggulangan aids. Tanpa gerakan masyarakat maka akan sangat sulit untuk menggendalikannya,” katanya.
Ditanya apakah peran masyarakat dalam gerakan penanggulangan aids, Henny Ruslanto mengajak seluruh masyarakat untuk mau melakukan skrining HIV secara sukarela. Skrining dilakukan dengan mengambil sampel darah atau urine untuk diteliti di laboratorium. “Dalam rangka Hari AIDS ini juga ada kegiatan Bulan VCT (voluntary counselling and testing) yang diselenggarakan tanggal 1 – 31 Desember 2019,” jelasnya.
Suport Penyandang Disabilitas
Saat menyinggung kegiatan apresiasi terhadap penyandang disabilitas, Bupati Purbalingga terlihat terharu. Kata-katanya terbata-bata bahkan sempat terhenti sejenak mengatur emosi. “Saya sungguh terharu. Saya hanya ingin menyemangati anak-anak luar biasa ini. Walaupun di tengah-tengah keterbatasan fisik yang mereka miliki, tetapi sesungguhnya mereka memiliki bakat dan kreatifitas yang luar biasa,” katanya.
Bupati mencontohkan salah satu difabel Purbalingga Ikbal Rizki, sudah berprestasi menjadi juara 1 dalam lomba lari di tingkat provinsi Jawa Tengah maupun tingkat Nasional. Termasuk pagelaran kreasi yang digelar dalam rangka Hari Disabilitas menjadi bukti bahwa anak-anak luar biasa ini mampu berbuat lebih ditengah keterbatasan fisik yang dimiliki.
Pada kesempatan tersebut Bupati Tiwi berjanji akan selalu mensuport para penyandang disabilitas agar mereka dapat lebih terfasilitasi. Pemkab Purbalingga, lanjutnya, secara bertahap terus menyiapkan fasilitas dan sarana prasarana untuk penyandang disabilitas. “Termasuk pada saat perekrutan CPNS kemarin, juga dibuka kesempatan untuk para penyandang disabilitas menjadi cpns. Jadi kita tidak memandang sebelah mata terhadap keberadaan mereka,” jelasnya.
Rangkaian kegiatan lainnya, pada 3 Desember lusa diadakan upacara peringatan hari aids sedunia dan hari disabilitas internasional yang dilanjutkan dengan pemeriksanan VCT HIV Screening untuk para peserta upacara. (HR/humas Purbalingga)