PURBALINGGA – Perusahan Swasta asal Jepang Human Ring Cooperative menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan dua perusahaan swasta di Purbalingga, yakni Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Yasui Abadi dan Pengusaha Gula Kelapa, Kamis (12/12) di Kagawa, Jepang. Pada kesempatan ini Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menghadiri kerjasama tersebut atas undangan dari Konsul Jenderal RI dan Human Ring Cooperative.
Bupati Tiwi menjelaskan, kerjasama ini sebagai tidak lanjut hasil kunjungan pihak Human Ring Cooperative ke perkebunan kopi, pabrik pengolahan coconut sugar dan LPK Yasui Abadi yang ada di Purbalingga pada bulan Oktober 2019 lalu. “Oleh karena itu, kami sangat mendukung sekali penandatanganan antara Yasui Abadi dan pengusaha gula kelapa dengan Human Ring Cooperative,” katanya.
Dengan adanya MoU ini ia berharap, akan dapat memperluas lapangan kerja dengan menambah kerjasama dengan industri-industri yang siap menerima tenaga kerja program magang di Jepang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan dan etos kerja para pemuda Purbalingga dalam rangka pembangunan sumber daya manusia.
“Kami juga bangga jumlah warga Purbalingga yang sudah mengikuti program magang di Jepang melalui LPK Yasui Abadi yang tercatat dari tahun 2014 sampai sekarang adalah sebanyak 214 orang. Dengan latar belakang pendidikan SMA/SMK sederajat,” katanya.
Mereka, saat ini tersebar di berbagai perusahaan Jepang di bidang manufaktur, pengolahan makanan, pertanian, peternakan dan konstruksi. Program kerja LPK ke depan, dengan jumlah SMK (32 sekolahan negeri dan swasta) dan SMA (31 sekolahan negeri dan swasta) Purbalingga memiliki potensi besar untuk menyediakan SDM untuk program magang ke Jepang. LPK Yasui Abadi menargetkan untuk warga Purbalingga yang dikirim ke Jepang mencapai angka 250 orang pertahun.
“Oleh karena itu, dengan adanya MoU ini kiranya dapat mempermudah pengiriman tenaga magang dari Purbalingga melalui Yasui Abadi Purbalingga,” katanya
Begitupula dengan gula kelapa, Purbalingga merupakan selama ini dikenal sebagai salah satu sentra penghasil gula kelapa di Provinsi Jawa Tengah. Melalui kesepakatan ini, diharapkan para petani penderes bisa mengambil manfaatnya yakni meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Dengan adanya akses dan jalinan pasar-pasar penjualan yang baru ini, maka pendapatan para pelaku usaha di sektor ini akan bertambah,” katanya.
Pada kesempatan ini, Bupati Tiwi hadir ke Kagawa didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Drs Agus Winarno MSi dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Ir Gunarto. Bupati memberikan cenderamata wayang suket kepada Gubernur Kagawa Perfectur Mr Hamada.(Gn/Humas)