PURBALINGGA- Desa Pengadegan Kecamatan Pengadegan adalah salah satu desa zona merah dengan banyaknya kasus stunting mencapai 52 anak. Namun semangat Kepala Desa Pengadegan Wasilah untuk menurunkan angka stunting di desanya patut diacungi jempol. Bersama tim penggerak PKK desa, para kader kesehatan desa dan juga atas binaan dan bimbingan dari UPT Puskesmas Kecamatan Pengadegan, angka stunting di Desa Pengadegan turun drastis menjadi 29 anak.
Upaya Kepala Desa Pengadegan ini mendapat apresiasi dari Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM yang berkenan hadir pada kegiatan gerakan bersama masyarakat (germas) dan posyandu serentak di lapangan desa setempat. Diawali pemberian PMT ibu hamil dan juga PMT balita, Bupati Tiwi selanjutnya melaksanakan senam bersama warga. Bupati Tiwi menyampaikan, semangat Kepala Desa Pengadegan dalam upaya menurunkan stunting di desanya sangat luar biasa karena mampu menurunkan angka stunting secara drastis.
“Saya sampaikan apresiasi kepada ibu kades atas semangatnya yang luar biasa peduli kepada masyarakatnya. Bahkan saat ini desa Pengadegan dapat keluar dari zona merah dengan prioritas stunting yang cukup banyak, dan tentunya agenda Germas dan Posyandu serentak ini dalam rangka meningkatkan kesehatan warganya terutama para balita,” kata Bupati Tiwi, Minggu (29/12)
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tiwi beramah tamah dengan sejumlah warga dan membagikan berbagai hadiah bagi warga yang dapat menjawab pertanyaannya seputar Germas dan juga Posyandu. Bupati Tiwi juga memberikan penghargaan bagi kader kesehatan tertua serta bantuan untuk pelaksanaan kegiatan, dan bantuan sarana olahraga berupa satu set meja pingpong, bola kaki dan bola volley yang diterima Karang Taruna desa Pengadegan. Usai beramah tamah dengan warga, Bupati Tiwi didampingi Kepala Desa dan juga Kepala Puskesmas Pengadegan meninjau pelaksanaan timbangan bagi balita, cek kesehatan dan juga sejumlah stand UMKM warga Pengadegan.
Peduli Posyandu, Warga Wakafkan Tanahnya
Salah seorang warga desa Pengadegan yakni ibu Pilihati (64 th) yang juga kader kesehatan tertua desa Pengadegan terketuk hatinya mewakafkan tanahnya seluas 10 ubin untuk pembangunan posyandu. Posyandu yang akan dibangun nantinya berada di wilayah RT 09 RW 05 dusun Silangit Desa Pengadegan. Pilihati menuturkan, sejak tahun 1980-an, dirinya telah mengabdikan diri menjadi kader kesehatan desa beserta beberapa rekan-rekannya yakni ibu Sangadah (63 th) dan juga ibu Samsini (61th).
“Dulu mulai tahun 1976 saya sudah menjadi kader kesehatan, saat itu posyandu ada di rumah pak Kades, kemudian karena sering berpindah-pindah saya merasa iba dan akhirnya ingin mewakafkan tanah saya 10 ubin untuk dibangun Posyandu. Nantinya posyandu itu berada tak jauh dari rumah saya yang saat ini digunakan untuk Posyandu dusun Silangit,” tutur Pilihati. (t-humpro2019)