PURBALINGGA_Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengantar kepindahan 369 Pedagang Kaki Lima (PKL) ke lokasi Purbalingga Food Center (PFC) di komplek GOR Goentoer Daryono, Senin (6/1). Mereka merupakan PKL yang selama ini berdagang di alun-alun Purbalingga, Jalan Piere Tendean dan sebagian di depan GOR Goentoer Daryono. Tidak hanya Bupati, proses boyongan juga diantar langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga H.R. Bambang Irawan.
“Ada 369 pedagang. PKL yang dipindah terdiri dari PKL alun-alun, depan SMA Muhammadyah, Jalan Piere Tendean, dan GOR Goentor Darjono. PKL mempunyai jasa besar. Karena adanya PKL perekonomian di Kabupaten Purbalingga bergerak, termasuk mampu meningkatkan angka perekonomian di Purbalingga, ” kata Tiwi.
Tiwi sempat membantu mendorong gerobak PKL dalam prosesi pemindahan dari alun-alun Purbalingga menuju ke Purbalingga Food Center di komplek GOR Goentoer Daryono.
Menyinggung kondisi Purbalingga Food Center yang masih sederhana Tiwi menjelaskan, pembangunan Purbalingga Food Center (PFC) saat ini baru pembangunan tahap pertama. Pembangunan PFC akan dilakukan secara bertahap. Ke depan akan dibangun City Walk dan tempat parkir yang memadai, serta fasilitas penunjang lainnya.
“Pembangunan kawasan City Walk, itu yang akan dibangun di tahun 2020 ini, bahkan dananya sudah dianggarkan. Pembangunan kawasan City walk akan dilaksanakan di depan dan diseberang PFC. adanya pembangunan city walk ingin menjadikan kawasan PFC menjadi Malioboro Purbalingga. Selain itu dirinya juga ingin menjadikan kawasan PFC menjadi permanen ” tutur dia.
Dengan dibangunnya PFC, Tiwi menegaskan, alun-alun Purbalingga sudah tidak boleh digunakan untuk acara hiburan atau keramaian. Semua kegiatan keramaian akan dipusatkan di GOR Goentoer Daryono dengan harapan, para pedagang di PFC turut mendapatkan rejeki. “Jadi nanti pertunjukan hiburan tidak lagi di alun-alun melainkan di kawasan Gor Goentor Darjono,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Perdagangan Dinperindag Purbalingga Agung Windiarto mengungkapkan, secara rinci jumlah pedagang yang pindah terdiri dari 148 pedagang yang biasa berdagang di tengah alun-alun, 101 disisi selatan alun-alun dan di jalan Tendean sebanyak 70 pedagang. Sementara yang berjualan di kawasan GOR Goentoer Daryono sebanyak 50 pedagang. Semua pedagang mampu tertampung di PFC. Jumlah seluruh pedagang yang dipindah ke PFC sebanyak 369 pedagang.
Para pedagang di PFC diperbolehkan berdagang selama 24 jam penuh, berbeda ketika berdagang di alun-alun yang dibatasi hanya sore sampai malam hari. Pasalnya di alun-alun memang bukan peruntukkannya untuk berjualan.(u_humpro)