PURBALINGGA – Aksi sadar wisata melalui gerakan Sapta Pesona Wisata mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke suatu daya tarik wisata. Gerakan Sapta pesona membuat wisatawan merasa nyaman dan memiliki kenangan setelah berkunjung ke tempat tersebut. “Gerakan sapta pesona sadar wisata tidak hanya dilakukan oleh pengelola sebuah daya tarik wisata, tetapi perlu dukungan semua pihak termasuk pelaku wisata dan masyarakat sekitarnya,” kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Provinsi Jawa Tengah, Ir Toto Riyanto.
Toto mengungkapkan hal tersebut saat membuka gerakan sadar wisata melalui sapta pesona wisata di obyek wisata Goa Lawa, Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Minggu (24/5). Aksi sapta pesona tersebut dimeriahkan penampilan lengger calung Tri Budoyo Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Festival Tandak Lesung dan thek-thek dari Kelompok Sadar Wisata Desa Siwarak. Tontonan lengger calung semakin menarik karena diselingi dengan guyonan Punokawan yang dimainkan oleh staf Dinbudpar Jateng.
Aksi juga diikuti oleh pelaku wisata di Goa Lawa, kelompok sadar wisata, saka pariwisata, dan peserta Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) dari berbagai angkatan seperti Akmil, Akpol, dan IPDN. Mereka melalukan gerakan penanaman pohon, pemasangan tempat sampah, dan gerakan kebersihan bersama. Sehari sebelumnya, digelar sosialisasi sapta pesona wisata bagi pelaku wisata dan Pokdarwis di Balai Desa Siwarak, Karangreja.
Disebutkan Toto, destinasi wisata di Purbalingga semakin unik dan menarik untuk dikunjungi. Perkembangan pariwisata Purbalingga cukup menonjol di kancah Jateng. Apalagi, Purbalingga semakin membenahi desa-desa wisata sebagai daya tarik wisata baru, selain daya tarik wisata yang sudah ada, seperti Owabong (Obyek wisata air Bojongsari), Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuranmas, dan Sanggaluri Park.
Sebagai destinasi wisata yang diperhitungkan di Jawa Tengah, lanjut Toto, Kabupaten Purbalingga perlu terus membangun mental masyarakat wisata melalui gerakan sadar wisata dengan mewujudkan sapta pesona wisata. “Sapta Pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau wilayah. Dengan Sapta Pesona ini, masyarakat diharapkan menciptakan suasana indah mempesona dimana saja dan kapan saja, khususnya ditempat-tempat yang banyak dikunjungi wisatawan dan pada waktu melayani wisatawan. Dengan kondisi dan suasanan yang menarik dan nyaman, wisatawan akan betah tinggal lebih lama, merasa puas atas kunjungannya dan memberikan kenangan yang indah dalam hidupnya,” kata Toto.
Sementara itu Asisten Administrasi Setda Purbalingga Ir Gunarto mengungkapkan, gerakan sapta pesona wisata harus terus dikampanyekan kepada seluruh warga masyarakat Purbalingga dan masyarakat disekitar daya tarik wisata. Jika masyarakatnya ramah menyambut wisatawan, maka akan banyak wisatawan yang dating di kemudian hari, dan dampaknya juga pada masyarakat sekitar yang penghasilannya tergantung pada keberadaan daya tarik wisata.
“Purbalingga terus berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata. Salah satunya adalah Goa Lawa. Tahun ini, tengah dikerjakan Detail Enginering Desain (DED) Obyek Wisata Goa Lawa, sekaligus Identifikasi Potensi Goa Lawa. Mudah-mudahan, nantinya Goa Lawa akan menjadi destinasi goa seperti yang ada di Kota Guilin Tiongkok,” katanya.
Gunarto juga mengharapkan, semua pihak yang terlibat di lokasi daya tarik wisata, baik pedagang, tukang parkir, petugas tiket, petugas kebersihan, penjual souvenir, harus tetap menyadari akan pentingnya sapta pesona wisata. “Seluruhnya harus mampu mewujudkan suasana tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan menciptakan kenangan di suatu daya tarik wisata,” pinta Gunarto. (y)