PURBALINGGA_ Mengantisipasi banjir susulan akibat meluapnya sungai Karang dan Kuripan yang sempat merusak 3 rumah warga pada tahun 2019 lalu, masyarakat desa Tajug Kecamatan Karangmoncol kerja bakti gotong royong membuat bronjong, Rabu (11/3). Bronjong penahan air ini dibangun ditepi sungai Karang sebelum “tempuran” (pertemuan dua sungai) dengan sungai Kuripan.
Kepala Desa Tajug Kecamatan Karangmoncol Kuswoyo mengungkapkan, Desa Tajug memiliki lahan persawahan seluas 72 hektar yang mengandalkan saluran irigasi tersier dari sungai Karang. Namun demikian akibat banjir bandang tahun 2019 lalu, hanya dapat dipanen seluas 40 hektar. Sisanya tidak bisa dipanen. “Pada tanggal 28 Maret 2019 lalu dua sungai tersebut meluap sampai memasuki pemukiman warga dan mengakibatkan tiga rumah rusak berat. Banjir juga merusak lahan persawahan seluas 40 hektar, serta merusak sejumlah saluran irigasi. Sehingga sejak Maret 2019, hanya mampu dipanen 40% dari luasan lahan persawahan yang ada di desa Tajug,” ungkapnya.
Bronjong yang ada saat ini, merupakan bronjong lama yang dibangun pada tahun 1972 dan kondisinya sudah hancur akibat banjir beberapa hari lalu. Bronjong yang rusak sepanjang 105 meter. Rusaknya bronjong penahan air ini warga setempat was-was. Pasalnya sudah tidak ada lagi penahan banjir yang mengancam pemukiman warga utamanya di wilayah di RT 2/RW 3, dan Grumbul Gedung Gede dan Tajug. Oleh karena itu, Pemerintah Desa Tajug mengajukan bantuan pembuatan bronjong sepanjang 1400 meter ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Citandui. Bronjong sepanjang ini untuk penanggulangan banjir bandang di sungai Karang dan sungai Kuripan.
Pihaknya berharap pada tahun 2020 ini masyarakat Desa Tajug dapat menata kembali seluruh irigasi yang rusak. Karena bantuan dari DPUPR berupa dam tersier sudah selesai dikerjakan. “Saya tinggal membenahi irigasi induk, irigasi tersier dan irigasi cacing,” ungkap dia.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat mengikuti kerjabakti pembuatan bronjong menjelaskan, pada tahun 2019 lalu desa Tajug mengalami banjir yang mengakibatkan rusaknya tiga rumah warga. Untuk penanggulangan kemungkinan banjir bandang lagi, pemerintah daerah memberikan bantuan pembuatan bronjong senilai Rp 100 juta. Dan tahun 2020 ini, pemkab Purbalingga akan memberikan bantuan lagi untuk perbaikan saluran irigasi. “Tadi saya sudah langsung matur ke kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga agar bagaimana tahun ini, bantuan untuk irigasi di desa Tajug untuk bisa direalisasikan. Sing penting untuk kemakmuran rakyat, bupati pokoke ACC-lah,” ungkapnya. (u/humpro)