PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM memimpin penyemprotan desinfektan di sudut-sudut Pasar Segamas Purbalingga untuk mencegah penyebaran virus Corona, Jumat (20/3). Proses penyemprotan ini melibatkan sejumlah petugas tim gabungan, diantaranya BPBD, PMI, TNI-Polri, RAPI, Baznas dan jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag).
“Pasar ini kan tempat bertemu penjual-pembeli, tempat interaksi masyarakat sehingga merupakan suatu hal penting dan diprioritaskan untuk dilakukan penyemprotan desinfektan,” kata Bupati Tiwi.
Kegiatan penyemprotan desinfektan ini sudah dimulai sejak 3 hari yang lalu meliputi penyemprotan di fasilitas umum, tempat ibadah, kantor-kantor dinas dan nantinya juga akan dilanjutkan ke pasar-pasar yang lain.
Selain melakukan penyemprotan, Bupati juga turut mengecek harga dan ketersediaan kebutuhan pokok. Berdasarkan hasil pemantauannya semua komoditas masih tercukupi dengan baik.
Bupati Tiwi juga menghimbau untuk tetap tenang, tidak panik dan tetap waspada. “Tingkatkan terus perilaku hidup bersih dan sehat dengan cuci tangan, minum vitamin, makanan makanan yang bergizi, air putih yang cukup. Dan untuk sementara waktu kita menghindari keramaian, kermumunan dan social distancing, sehingga kita tinggal di rumah self quarantine,” katanya.
Bupati juga menginformasikan, mulai Senin (23/3) Pemkab Purbalingga mulai memberlakukan bekerja dari rumah untuk 70% Aparatur Sipil Negara (ASN). Kepala Perangkat Daerah atau Satuan Kerja harus memastikan palingsedikit 2 level pejabat struktural tertinggi untuk tetap bekerja di kantor agar pelayanan publik tidak terhambat.
“Tempat wisata milik pemerintah juga saat ini sudah ditutup dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 dan untuk tempat wisata perorangan atau swasta sudah kami himbau untuk ditutup, tapi kalau memaksakan tetap buka maka SOP protokol pencegahan harus dilaksanakan,” katanya.
Sedangkan untuk perusahaan-perusahaan juga sudah diinstruksikan melalui Surat Edaran Bupati agar memfasilitasi dan melaksanakan SOP protokol pencegahan penyebaran virus corona dengan pengukuran suhu badan, menggunakan hand sanitizer dan memfasilitasi masker bagi pekerja yang sakit.
“Kami belum bisa memberikan perintah untuk meliburkan karyawan-karyawan di perusahaan, karena kami juga belum ada perintah dari Kementerian Tenaga Kerja. Jadi sementara buka seperti biasa tapi tetap ada upaya-upaya pencegahan yang maksimal,” katanya.
Seperti yang diketahui, perkembangan terakhir di Kabupaten Purbalingga terdapat 13 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), yakni pasien yang menderita gejala-gejala yang mirip dengan gejala Covid-19. Sebanyak 9 pasien dirawat di RSUD Goeteng Taroenadibrata, 1 pasien dirujuk di RS Margono Soekarjo, pasien di RSUD Banyumas, 1 pasien di RSI Banjarnegara dan 1 pasien di RS Harapan Ibu.
“Kita pantau terus harapannya tidak bertambah, termasuk pemeriksaan pemeriksan swap, uji laboratorium untuk mengetahui positif atau negatif Corona pasien dengan menunggu 4-5 hari positif,” katanya.(Gn/Humas)