PURBALINGGA, HUMAS – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga Jateng) Ny Sudarli Heru Sudjatmoko MSi tengah gencar-gencanya mengkampanyekan makanan bebas penyedap rasa (vetsin/MSG), pengawet dan pewarna sintetis.Sudarli mengaku prihatin dengan banyaknya orang tua yang membebaskan putra-putrinya mengkonsumsi jajanan yang berbahaya bagi kesehatannya.
“Mungkin kedengarannya ekstrim. Bagi kita-kita yang usianya sudah di atas 50-an tahun ya monggolah kalau tidak bisa menghindari makanan yang bebas zat-zat tambahan seperti vetsin, pengawet dan pewarna sintetis. Tapi untuk anak-anak yang masa depannya masih jauh, jangan sekali-kali memberikannya,” tegasnya dalam pada Pembukaan Lomba memasak kudapan dan penyuluhan kerjasama PKK dan Bank Tabungan Negara Tbk (BTN di Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Rabu (15/2).
Sudarli menghimbau para ibu agar lebih kreatif mengolah jajanan yang aman untuk putra-putrinya, sehingga tidak banyak makan jajanan yang tidak aman. Salah satu caranya dengan memanfaatkan bahan-bahan makanan yang berasal dari kebun atau ‘warung keluarga’ di sekitar rumah. Selain untuk meminimalisir ketergantungan pada salah satu jenis bahan makanan (terigu, beras, dll), hasil kebun sendiri relatif bebas dari pestisida dan pupuk kimia.
“Terigu itu sudah pasti import, tidak mungkin tidak. Kenapa kita tidak memanfaatkan umbi-umbian yang ada di sekitar rumah kita? Seperti singkong, ubi jalar atau jenis kacang-kacangan? Kalau di kebun sendiri masa sih mau pake pestisida dan pupuk kimia?” imbuhnya.
Menurut Sudarli, para kader PKK harus menjadi pioner dalam kampanye bebas vetsin, pengawet dan pewarna sintetis dalam bahan makanan sehari-hari serta diversifikasi pangan. Sudarli mengakui ada SKPD yang khusus menangani masalah ini, tapi jumlah staf SKPD sangat terbatas sehingga tidak arif jika hanya mengandalkannya. Sementara kader PKK sangat banyak dan tersebar di berbagai pelosok desa. Disamping itu, kader PKK yang juga para ibu biasanya menjadi tumpuan penyedia makanan di rumah tangga.
“Dalam sehari, anggota keluarga biasanya makan makanan rumah. Kalau tiap keluarga tersedia makanan yang sehat dan aman, maka keluarga akan sehat. Jika masing-masing keluarga sehat, masyarakatnya juga sehat dan kitapun dapat memiliki Negara yang sehat, kuat dan bergenerasi yang lebih cerdas,” jelasnya.
Lomba Masak dan Drama
Lomba Memasak Jajanan dari Umbi-umbian dan Biji-bijian menjadi salah satu cara efektif untuk sosialisais kudapan sehat dan aman. Dalam lomba yang diikuti 18 kecamatan se-Kabupaten Purbalingga, TP PKK Kecamatan Kutasari berhasil menjadi Juara 1 dengan menu Bola-bola Ganyong dan Kacang Nugget Keju. Sebagai Runner Up TP PKK Kecamatan Purbalingga disusul TP PKK Kecamatan Karangjambu.
Sementara untuk Juara 1 Lomba Penyuluhan dengan Metode Sosio Drama dimenangkan oleh TP PKK Kecamatan Kejobong. TP PKK Kecamatan Kejobong memang cukup sukses mencuri perhatian sejak para pemainnya hadir di pendopo. Para ibu paruh baya ini dengan percaya diri berkostum seragam SD dan bergaya lincah sebagaimana anak-anak. Untuk juara 2 dan 3 masing-masing dimenangkan oleh TP PKK Kecamatan rembang dan TP PKK Kecamatan Rembang.
Penyuluhan dengan metode sosio drama ini sebagai bentuk sosialisasi dan kampanye gemar menabung. Para pemain dituntut menyuguhkan pertunjukkan yang menarik tanpa meninggalkan substansi utama bagaimana masyarakat dengan status sosial dan status ekonomi apapun harus menyisihkan sebagian hasilnya untuk masa depan. (Humas/cie)