PURBALINGGA – Panyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementrian Sosial RI, menurut data PT Pos Indonesia, Kabupaten Purbalingga menempati urutan terbaik 2 se Jateng, setelah Kota Magelang. Realisasi BST yang didistribusikan PT Pos, progress Purbalingga mencapai 95,48%, sedangkan Magelang 95,63%. Semakin tinggi prosentase menunjukkan akurasi data semakin baik.
Kepala Dinsosdalduk KB P3A Raditya Widayaka saat mendampingi Bupati Dyah Hayuning Pratiwi membagikan bingkisan lebaran bagi tenaga TKSK, PKH dan Tagana di aula setempat Jumat (22/5) menjelaskan, se-Barlingmascakeb, Kabupaten Purbalingga tertinggi. Kabupaten Banyumas hanya 89,37%, Cilacap 76,31%, Banjarnegara 90,76% dan Kebumen 89,90%.
Selama ini Dinsosdalduk KB P3A terbantu dengan hadirnya para petugas TKSK, PKH dan juga Tagana. Bahkan selama pandemi civid-19 ini ketiga satuan ini merupakan gardan terdepan dalam pendataan, membantu sosialisasi dan menjaga posko covid.
“Tagana, TKSK, dan PKH adalah garda terdepan untuk membantu masyarakat kita yang terdampak Covid-19. PKH membantu dalam hal pendataan BST, dan perluasan BPNT. Tagana sebagai garda terdepan untuk piket posko baik tingkat kabupaten maupun di posko perbatasan. TKSK membantu merekap data dari desa sampai kabupaten,” terang Radit.
Saat ini Dinsosdalduk KB P3A memiliki tenaga TKSK sebanyak 18 orang, PKH 178 dan 40 orang Tagana.
Bupati Purbalingga yang biasa dipanggil Tiwi mengatakan, TKSK, PKH dan Tagana telah membantu bersinergi dengan pemerintah dalam memutus mata rantai covid-19 di Purbalingga. Sudah dua bulan Purbalingga dilanda pandemi covid dan dampaknya dapat dirasakan semua pihak, khususnya di bidang perekonomian.
Pemerintah dengan berbagai program mengeluarkan kebijakan pemberian bantuan, baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten maupun desa. Permasalahan terkait bantuan juga muncul, utamanya yang dianggap masyarakat salah sasaran, atau bantuan tidak tepat sasaran, akibat masalah pendataan.
“Masalah pendataan adalah masalah yang rumit sedunia. Masalah pendataan berakibat konflik di tingkat bawah. Ini saya ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan PKH dan TKSK yang telah banyak membantu pemerintah, khususnya masalah pendataan,” ungkap Tiwi.
Bupati Tiwi minta kepada para TKSK, PKH dan Tagana untuk bersinergi membantu pemerintah di masa pandemi Covid-19. Bantuan dan dukungan dapat berupa pendataan, sosialisasi pencegahan penularan korona, maupun turut terlibat langsung dalam piket di posko-posko covid. Pasalnya di Purbalingga masih banyak orang yang tidak mempedulikan protokol pencegahan penularan korona
“Purbalingga ini masih banyak orang-orang yang tidak disiplin, orang yang tidak menjaga kesehatan. Seakan-akan Purbalingga tidak terjadi apa-apa. Kalo kita lihat dipertokoan saat ini orang berjubel beli jilbab, beli baju dan lainnya. kadang kita prihatin, padahal kita sudah melakukan patroli, teguran sudah kita lakukan. Tetapi ini tidak memberikan efek jera,” ungkapnya.
Usai lebaran, bupati Tiwi janji akan menerapkan dan membuat peraturan dan sanksi tegas. terutama sanksi disiplin dengan merumah-karantinakan warga yang kedapatan tidak pakai masker dan ODP yang keluar rumah. (umg/humaspurbalingga).