PURBALINGGA – Lomba masak ikan yang diselenggarakan tingkat kabupaten Purbalingga merupakan salah satu upaya meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Purbalingga. Upaya tersebut terus ditingkatkan, menyusul masih rendahnya tingkat konsumsi ikan pada masyarakat.
“Tingkat konsumsi ikan warga Purbalingga masih jauh dibawah tingkat konsumsin ikan secara nasional. Dari data yang ada, untuk tahun 2014 tingkat konsumsi ikan Purbalingga hanya 10,73kg/kapita/tahun. Padahal tingkat konsumsi ikan nasional sudah mencapai angka 35,62kg/kapita/tahun,” ujar Ketua Harian Forikan Sediyono saat membacakan sambutan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga Noordiana Budi Wibowo dalam kegiatan Lomba Masak Ikan Tingkat Kabupaten Purbalingga di halaman Balai Benih Ikan Kutasari, Kamis siang (27/8).
Diungkapkan, masih rendahnya tingkat konsumsi ikan ini, antara lain disebabkan terbatasnya jumlah pasar tradisional yang menyediakan ikan, serta terbatasnya pengetahuan dan kemampuan para ibu rumah tangga dalam mengolah berbagai menu makanan dari ikan.
“Karenanya kita pacu para ibu untuk memperbanyak kreasi olahan berbahan dasar ikan ini. Sehingga lebih bervariasi dan diminati keluarga khususnya anak-anak,” katanya.
Kabid Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakan) Purbalingga Siswanto mengakui tingkat konsumsi ikan Purbalingga masih rendah, sehingga dinas berupaya untuk mengenalkan ikan ke masyarakat dan membangun pemasaran ikan di pasar-pasar tradisional.
Salah satunya, lanjut Siswanto melalui program Gemarikan yakni kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan manfaat makan ikan. Kegiatan sosialisasi ini biasa dilakukan melalui anak sekolah seperti lomba gambar ikan, lomba finger painting PAUD. Juga sosialisasi lewat PKK, pasar murah, bazaar produk perikanan dan lainnya.
“Kita juga meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui perbanyakan varian pengolahan ikan menjadi produk yang bervariasi dan mudah disimpan. Sehingga masyarakat mudah memanfaatkannya,” jelasnya.
Kegiatan yang terakhir ini, dilakukan melalui pelatihan pengolahan ikan di desa-desa, demo masak ikan dan lainnya. Dinas juga terus berupaya menjaga ketersediaan ikan secara merata diseluruh wilayah. Antara lain dengan membangun los ikan di pasar-pasar tradisional, pemasaran keliling, serta membangun kolam stocking untuk pedagang ikan dilokasi yang potensial penduduknya. “Sehingga masyarakat tidak perlu jauh dan tidak sulit untuk mendapatkan ikan,” tambahnya.
Lomba masak ikan terdiri dari dua kategori menu, yakni kategori masakan ikan dan kategori kudapan atau snack ikan. Aspek penilaian meliputi aspek cita rasa, aspek kreativitas dan aspek penampilan. Para juara di tiap kategori berhak atas piagam dan uang pembinaan Rp 1 juta untuk juara I, piagam dan uang Rp 750 ribu untuk juara II dan piagam serta uang Rp 500 ribu untuk juara III. Para pemenang di tiap kategori akan diikutkan dalam lomba yang sama di tingkat provinsi Jawa Tengah.
Hasil penilaian dewan juri, untuk lomba menu masakan keluarga juara I TP PKK Kecamatan Kalimanah, juara II TP PKK Mrebet dan juara III TP PKK Karanganyar, sedangkan lomba cipta kudapan/snack ikan juara I TP PKK Mrebet, juara II TP PKK Kalimanah dan juara III TP PKK Padamara.(Hardiyanto)