IMG 7312PURBALINGGA , Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Purbalingga setelah dilakukan penilaian dengan System of National Accounts 2008 (SNA 2008) terjadi kenaikan sebesar 89.19 %. Kenaikan ini atas dasar harga berlaku tahun 2010 mencapai Rp 5,77 triliun berdasarkan seri 2000 sedangkan berdasarkan matriks supply 2010 dan hasil rekonsiliasi mencapai Rp 10,858 triliun.

Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Badan Statistik Provinsi Jawa Tengah, Syarifudin Ngawi mengatakan penilaian SNA 2008 dilatarbelakangi adanya pengaruh perekonomian global, rekomendasi dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan untuk menjaga konsistensi PDB Nasional dan PDRB.

“Jika di rangking dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, Kabupaten Purbalingga naik dari rangking 26 menjadi rangking 23,” ujar Syarifudin pada saat sosialisasi tahun dasar PDRB di Aula Bappeda Purbalingga, Rabu (16/7).

Sedangkan untuk Indek Pembangunan Manusia (IPM) Purbalingga tahun 2014 termasuk dalam katagori sedang yakni 66,23. Dengan angka harapan hidup saat lahir 72,8 tahun, rata-rata lama sekolah 6,84 tahun, harapan lama sekolah 11,51 tahun dan pendapatan perkapita/tahun sebesar Rp 8,539 juta.  

“IPM Purbalingga masih dibawah rata-rata Jawa tengah sebesar 68,78 dan IPM Indonesia sebesar 68,4,” ujarnya

Namun demikian, tambah Syarifudin rangking IPM bukan menjadi tujuan tetapi yang lebih penting adalah progress tiap indikatornya. Perubahan PDRB dan IPM diharapkan sebagai dasar asumsi-asumsi dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) seluruh Kabupaten/kota dan propinsi.

Sedangkan sekretaris Bappeda, Umar Faozi mengatakan kesahihan data diperlukan dalam perencanaan pembangunan. Perencanaan pembangunan Daerah didasarkan pada data dan informasi yang dikelola dalam sistem informasi pembangunan Daerah

“Untuk itu penyampaian data harus valid, realibel dan akurat,” pungkas Umar.

Penghitungan PDRB dan IPM oleh BPS Propinsi Jawa Tengah, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2014, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Jawa Tengah.  (Sapto Suhardiyo)