PURBALINGGA, INFO – Kabupaten Purbalingga akan mewakili Provinsi Jawa Tengah untuk Kompetisi Permainan Tradisional pada Pekan Kebudayaan Nasional. Pekan Kebudayaan Nasional menjadi sebuah upaya untuk mengajak masyarakat agar bisa berpartisipasi dalam memajukan kebudayaan Indonesia.
“Dalam Pekan Kebudayaan Nasional juga mengajak untuk bangkit dari masa sulit bangsa ini menghadapi situasi pandemi Covid-19,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga, Rien Anggraeni saat dihubungi, Rabu (21/10).
Menurutnya Pekan Kebudayaan Nasional tahun ini dilaksanakan secara daring atau online berbeda dari tahun sebelumnya yang diselenggarakan secara luring atau offline. Kompetisi permainan tradisional dan olahraga tradisional merupakan salah satu dari bentuk Kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional yang dilombakan secara daring.
“Untuk peserta lombanya atau pemainnya sendiri pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP),” ujarnya.
Rien menjelaskan Kabupaten Purbalingga ditunjuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah untuk mewakili kompetisi tersebut. Adapun jenis lomba permainan tradisional secara daring yang diikuti meliputi Lomba Egrang Halang Rintang dengan pemain satu orang, Lomba Bolak Balik Balok pemain satu orang dan Lomba Bakiak Kreasi yang dimainkan secara beregu.
“Lomba Bakiak Kreasi dimainkan secara beregu terdiri dari lima orang pemain putri dari sekolah yang berbeda dan terakhir Lomba Congklak Virtual yang diikuti satu orang pemain,” terang Rien.
Kecuali Lomba Congklak Virtual, untuk ketiga lomba seperti Egrang Kreasi, Bolak Balik Balok dan Bakiak Kreasi semuanya dilaksanakan dengan cara mengirimkan video. Pengambilan video akan berlangsung pada Kamis (22/10) dengan mengambil tempat di Obyek Wisata Goa Lawa Purbalingga (Golaga).
“Dimana sesuai persyaratan dari panitia untuk lokasi lomba mengambil tempat yang khas yang ada di daerah masing-masing,” tuturnya.
Dalam memvideokan juga terdapat ketentuannya yakni dilaksanakan tanpa jeda, ditampilkan dateĀ and time video dan video dikirimkan via email ke panitia Pekan Kebudayaan Nasional. Selanjutnya panitia akan menilai dari video yang telah dikirimkan peserta.
“Untuk egrang halang rintang akan dinilai dari waktu tercepat, kreativitas, dan wahana lomba serta keunikan,” imbuh Rien.
Sedangkan untuk bolak balik balok yang dinilai adalah peserta harus menyelesaikan perlombaan dengan jarak lintasan lima meter selama tiga menit dan akan dihitung jumlah balikan terbanyak. Selanjutnya untuk penilaian bakiak kreasi dinilai dari kreativitas gerakan.
“Khusus untuk lomba congklak virtual dilaksanakan secara daring berbasis pada penggunaan aplikasi dan penentuan pemenang peserta dilihat dari yang mendapatkan jumlah terbanyak pada lumbungnya,” pungkasnya. (PI-7)