PURBALINGGA, INFO – Kegiatan Workshop dan Pentas Teater yang diselenggarakan oleh Komunitas Teater Sastra Perwira (Katasapa) Purbalingga program Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga. Pada hari pertama (22/10) workshop teater 40 peserta yang mengikuti workshop tersebut mendapatkan materi terkait penulisan naskah teater oleh Asa Jatmiko.
Ketua Katasapa Purbalingga, Ryan Rachman mengatakan workshop dan pentas teater ini diajukan pada program FBK pada saat itu ingin menghidupkan teater di Purbalingga yang masih tertinggal dengan Kabupaten Banyumas. Selain itu, dalam program yang diusulkan, workshop dan pentas teater akan mengangkat budaya lokal dan cerita rakyat yang berkembang di Purbalingga.
“Kami ingin mengangkat tema cerita rakyat yang berkembang di Purbalingga dengan menggunakan bahasa penginyongan dan setelah workshop akan ada 10 kali pertemuan untuk persiapan pentas,” kata Ryan saat Pembukaan Workshop dan Pentas Teater di Gor Mahesa Jenar Purbalingga, Kamis (22/10).
Ia berharap dengan adanya Workshop dan Pentas Teater, kehidupan teater di Purbalingga akan semakin berkembang. Bahkan beberapa sekolah di Purbalingga sudah mulai ada teater yang dimainkan oleh para pelajar.
“Beberapa teater sekolah yang aktif seperti SMA N 2 Purbalingga, SMK Negeri Kutasari, SMK Negeri 1 Purbalingga dan beberapa sekolah yang ada di Purbalingga sudah mulai mengembangkan teater sebagai ekstrakurikuler,” terangnya.
Ryan menjelaskan pada Workshop dan Pentas Teater kali ini diikuti oleh 40 orang peserta dari unsur pelajar atau mahasiswa dan dari masyarakat umum. Tidak semua peserta yang mengikuti ini berkecimpung di dunia teater atau pernah belajar teater, ada pula peserta yang baru kali ini mendapatkan materi tentang teater.
Kepala Dindikbud Purbalingga, Setyadi mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Katasapa Purbalingga. Meskipun di tengah pandemi covid-19, tapi Katasapa Purbalingga tetap bisa menyajikan kegiatan yang dikemas dengan baik dan memberikan ruang bagi pelajar maupun masyarakat untuk berkreasi melalui teater.
“Meskipun hanya ada 40 orang yang ikut, ini menjadi suatu kebanggaan bagi kita agar bagaimana teater ini bisa tumbuh dan berkembang di Purbalingga,” kata Setyadi.
Menurutnya, peran Katasapa sebagai komunitas teater dan sastra ikut membantu dalam pembangunan manusia. Masyarakat diberikan ruang untuk berekspresi sekaligus menyalurkan minat dan bakatnya.
“Ini sangat menarik sekali, para peserta ini bisa bebas berekspresi dan teater tidak hanya hanya soal pentas atau akting tapi mencakup semua aspek dalam teater,” jelasnya.
Setyadi menuturkan, Workshop dan Pentas Teater ini merupakan kali kedua diselenggarakan oleh Katasapa Purbalingga. Hanya saja pada tahun sebelumnya difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dan saat ini difasilitasi oleh Kemendikbud.
“Semoga ini bisa bermanfaat dan program yang baik ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan,” pungkas Setyadi. (PI-7)