PURBALINGGA – Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana SH MSi berharap para pengepul gula kelapa di Purbalingga dapat memberikan kepedulian/profit sharing kepada para penderes dengan fasilitasi asuransi BPJS Ketenagakerjaan. Hal itu disampaikannya dalam acara Launching Ekspor Perdana Gula Kelapa Kristal Organik ke Malaysia, Jumat (6/11) di halaman CV Bunga Palm, Desa Grecol, Kalimanah.
“Yang perlu diperjelas adalah bagaimana BPJS hadir, selanjutnya, bisa nggak para pengepul ini menjadi kontributor untuk bisa mendorong seluruh penderes diberikan rasa aman jaminan kehidupan mereka dengan diikutkan BPJS. Sehingga jangan dibebankan kepada penderes itu sendiri,” katanya.
Sebagai alternatif,iuran BPJS juga bisa dibebankan masing-masing dengan sharing budget 50:50. Ia berharap perlu komitmen bersama untuk mewujudkannya. Terlebih sering didapati para penderes jatuh dari pohon kelapa dan mengalami kecacatan atau bahkan meninggal.
“Saya rasa ini juga menjadi PR Dinas Pertanian, agar bagaimana para penderes bisa safety dengan sabuk pengaman, agar kecelakaan dapat diminimalisir,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga, Mukodam SPt mengungkapkan, Pemkab Purbalingga mendorong para Eksportir untuk memberi perlindungan penderes melalui Surat Edaran (SE) Bupati Purbalingga Nomor 440/3614/2020 tanggal 17 Februari 2020. Menurutnya, penderes sangat berjasa dalam pengembangan bisnis gula kelapa ini.
“Kuncinya adalah kemitraannya harus saling menguntungkan, berbagi margin secara proporsional.Setiap perusahaan mitra,” katanya.
Ia menjelaskan, sesuai sensus ada 18.000 penderes di Purbalingga. Kalau saat ini masih ada 10.000 orang saja dengan produksi rata-rata 5 Kg maka ada 50 Ton gula kelapa di Purbalingga per hari. Kalau 10% gula kristal organik berarti ada 5 Ton per hari.
“Usaha gula kelapa ini merupakan usaha hajat hidup orang banyak,” katanya.
Khusus pangsa pasar ekspor, tercatat ada 11 perusahaan eksportir gula kelapa yang mengambil dari Purbalingga. Lima perusahaan diantaranya dari lokal Purbalingga yakni CV Bunga Palm (Grecol), KUB Central Agro Lestari (Bumisari), Koperasi Berkah Mandiri (Serayu Larangan), KUB Sumber Rejeki (Ponjen), UD Brayan (Campakoah). Sisanya, 6 perusahaan dari luar Purbalingga yang mengambil.
“Tujuan ekspor gula kelapa kristal organik kita adalah ke Yunani, Amerika, Jepang, Polandia, Eropa dan Malaysia,” katanya.
Berdasarkan pantauannya, harga gula kelapa saat ini cukup tinggi. Gula kelapa cetak sekitar Rp 11.000 – 12.500 per Kg; gula kristal organik Rp 14.500 – 16.500 per Kg dan gula kelapa kristal organik sertifikasi Rp 18.000 – 20.000 per Kg.
Sementara itu Direktur CV Bunga Palm, Ir Gunarto menuturkan, saat ini perusahaannya mendapatkan kontrak permintaan dari Malaysia sebanyak 20 Ton per bulan selama 3 tahun dan juga rutin mengirim 150 ton untuk permintaan perusahaan lain.
“Untuk perlindungan kepada penderes, sejak 2013 kami sudah memiliki dana sosial, jadi yang kecelakaan dapat santunan Rp 5 juta. Sekarang sedang kami bahas untuk mengikutsertakannya ke BPJS Ketenagakerjaan. Semestinya yang membayar Iuran BPJS bukan para penderes tapi pengepul-pengepul seperti kita,” katanya.(Gn/Humas)