PURBALINGGA, INFO – Puluhan ibu-ibu rumah tangga berkumpul di markas kelompok pengusaha kuliner Arumsari Boga, Desa Sumampir, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Rabu (23/12). Aneka kudapan yang menerbitkan air liur disajikan pada pertemuan tersebut.
“Kami menggelar syukuran kecil-kecilan setelah pencairan bantuan pinjaman lunak dari CSR (Coorporate Social Responsibility) PT Pertamina yang difasilitasi Pemda Purbalingga,” ujar Widi Astuti, Ketua Arumsari Boga.
Widi menyebutkan sebanyak 41 anggotanya mendapatkan pinjaman lunak tanpa bunga dan tanpa jaminan, masing-masing 5 juta rupiah. Pinjaman ini hanya dikenakan jasa admnistrasi yang sangat kecil yaitu 2 persen per tahun dengan tenor 3 tahun.
“Sangat ringan, per bulan kami hanya mengangsur sekitar 150 ribu atau 5 ribu per hari,” ujarnya.
Sebagai wadah pengembangan usaha dan untuk menjamin kepatuhan pengembalian pinjaman dibentuklah Kampung UMKM Sari Pertangga. “Ini singkatan dari Arumsari Boga, Pertamina dan Pemda Purbalingga sebab pinjaman lunak ini difasilitasi oleh Pemkab Purbalingga yang membina kami dan menyambungkan dengan CSR Pertamina,” ujarnya.
Dengan dibentuknya Kampung Sari Pertangga, Widi berharap pinjaman tersebut dapat meningkatkan kemajuan usaha mereka dan menjamin pengembaliannya. Sebagai bentuk komitmen, seluruh anggota Sari Pertangga menandatangani komitmen untuk menabung minimal 5 ribu per hari.
Salah satu pelaku UMKM, Ibu Sumbuk mengaku sangat terbantu dengan adanya pinjaman tersebut. Ia akan menggunakannya untuk meningkatkan usahanya yang memproduksi aneka kudapan tradisional seperti ondol, klepon dan ciwel.
“Semoga usaha Bu Sumbuk makin joss. Terimakasih. Pertamina Joss, Pembak Purbalingga Joss,” ujarnya bersemangat.
Kepala Desa Sumampir Wismono mengapresiasi program tersebut. Ia menyatakan pihak desa pun tak akan tinggal diam untuk memajukan UMKM. “Sebagai bentuk komitmen pemerintah desa, saya akan mengalokasikan dana desa untuk program pengembangan UMKM,” ujarnya.
Sementara itu, Kasubag Jasa Ekonomi Bagian Perekonomian Setda Purbalingga Gunanto Eko Saputro yang hadir pada kesempatan tersebut mewakili pemkab menekankan agar pinjaman lunak tersebut benar-benar digunakan untuk memajukan usaha. “Kami berharap tak digunakan untuk keperluan komsumtif. Apalagi sampai diminta bapaknya untuk beli rokok, jangan boleh ya,” ujarnya.
Gunanto menyatakan Pemkab Purbalingga berkomitmen untuk terus mengembangkan UMKM, sebab sektor tersebut terbukti tahan banting dan menyerap banyak lapangan kerja. “Kami berterimakasih kepada UMKM yang digerakan ibu-ibu sudah menjadi tulang punggung perekonomian, terlebih di era pandemi Covid-19 ini,” katanya.
Selain berbagai macam bantuan dan pelatihan bagi UMKM, kata Gunanto, pemda juga membantu di sektor permodalan. Di antaranya ada program Kredit Mawar yang diberikan tanpa bunga dan jaminan juga progam subsidi bunga. “Semoga UMKM Purbalingga terus maju dan naik kelas,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemda Purbalingga dan PT Pertamina Unit IV Cilacap sudah menandatangani kesepakatan untuk memfasilitasi pinjaman lunak bagi UMKM Purbalingga. Pada tahap pertama, Pertamina menggelontorkan dana CSR sebesar Rp 1 Milyar.
Kredit lunak bagi UMKM tersebut merupakan usulan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi kepada Pertamina. Usulan itu ditindaklanjuti dengan Memorandum of Understanding (MoU) di Pendopo Dipokusumo pada 20 September 2020 lalu. (Lilian Kiki)