PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten Brebes melakukan studi banding ke Kabupaten Purbalingga, Senin (15/3) di Ruang Rapat Bupati. Pada kesempatan ini mereka bermaksud untuk mempelajari program ‘Tuka-Tuku’ di Kabupaten Purbalingga yang kemudian juga akan diterapkan kepada UMKM di Kabupaten Brebes.
“Kami ingin merguru ke Kabupaten Purbalingga karena di sini ada aplikasi kerjasama pemerintah dengan penyedia layanan/marketplace Bukalapak dalam program Tuka-Tuku. langkah-langkah apa yang harus ditempuh sehingga bisa meningkatkan ekonomi para pelaku UMKM,” kata Wakil Bupati Brebes, Narjo SH MH.
Ia mengakui pentingnya langkah untuk membangkitkan sektor UMKM mengingat Pandemi Covid-19 telah memperburuk keberadaan mereka saat ini. Salah satunya disebabkan faktor daya beli masyarakat Brebes yang turun hingga 60% sehingga daripada kekurangan modal seringkali UMKM lebih memilih gulung tikar.
“Kemiskinan di Brebes saat ini masih tinggi hingga 17,03% dibandingkan Purbalingga yang mencapai 15%. Kami ke sini mau mencari ilmu supaya bisa menurunkan kemiskinan di Kabupaten kami,” katanya.
Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BECon MM mengakui bahwa membangkitkan sektor UMKM merupakan salah satu solusi untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran. Ia menjelaskan menyampaikan sebelumnya Tuka-Tuku digagas belajar dari banyaknya kegagalan marketplace daerah lain, oleh karenannya Purbalingga memilih kerjasama dengan pihak yang lebih berpengalaman yakni Bukalapak untuk membantu menyediakan marketplace.
“Melalui Tuka-Tuku Pemda memfasilitasi berbagai hal untuk produk UMKM di Purbalingga yang disediakan di Tuka-tuku. Mulai dari memfasilitasi tampilan produk di etalase digital, menyediakan ruang pamer UMKM, ruang stok/gudang, packing, branding, memberikan fasilitasi customer service yang dijalankan oleh Kampung Marketer dan mendekatkan jasa pengiriman,” katanya.
Para pelaku UMKM yang turut serta menjual produknya di Tuka-Tuku juga terdorong untuk terus meningkatkan kualitas maupun kuantitas produknya. Di dalamnya terdapat persyararatan ketat mutu produk, selain itu ketersediaan harus terus ada dan harus mampu melayani permintaan dengan jumlah yang cukup.
“Omset total Tuka-Tuku sejak MoU dengan Bukalapak tanggal 31 Agustus 2019 sampai 15 Maret 2021 sekarang sebesar Rp 314.896.600 dengan 1.322 transaksi. Didorong juga oleh Bupati melalui Surat Edaran agar Seluruh instansi di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga dan jajaranya dihimbau untuk belanja di Tuka-Tuku,” katanya.
Selain Tuka-Tuku, rombongan Pemkab Brebes yang dipimpin oleh Wakil Bupati Brebes ini juga menyatakan tertarik terhadap kebijakan Pemkab Purbalingga dalam meningkatkan kelas para UMKM. Diantaranya program subsidi bunga, kredit Mawar (bunga 0%), fasilitasi packaging produk, kerjasama pemasaran dengan Alfamart dan Indomaret.
Bupati Tiwi juga menyatakan nantinya ingin studi banding balik ke Kabupaten Brebes. Sebab saat ini Kabupaten Brebes memiliki program Gerakan Kembali Ke Sekolah (GKB). “Program tersebut sangat positif jika diterapkan di Purbalingga khususnya dalam rangka peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia),” katanya.(Gn/Humas)