PURBALINGGA, HUMAS – Melalui program Urban Sanitation And Rural Infrastructure (USRI) alias sanitasi kota berbasis masyarakat tahun 2012, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga akan membangun sarana sanitasi berupa fasilitas mandi cuci kakus (MCK) plus dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal. MCK plus dan IPAL tersebut dibangun di 21 lokasi di tiga kecamatan, masing-masing kecamatan Purbalingga, Padamara dan Kalimanah.
“MCK plus merupakan sarana sanitasi ditambah unit alat produksi biogas hasil buangan dari sanitasi itu. Sedang IPAL yang akan dibangun merupakan sarana pengolah limbah untuk dry water (limbah air mandi dan mencuci) serta black water (tinja),” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Purbalingga, Ir Setiyadi M.Si, Kamis (12/4).
Dijelaskan Setiyadi, Program USRI merupakan kegiatan pendukung Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, khususnya yang terkait dengan sanitasi. Disebut berbasis masyarakat, karena seluruh prosesnya diselenggarakan oleh masyarakat itu sendiri.
“Sejak dari indentifikasi kebutuhan, menentukan prioritas kegiatan, perencanaan, pembangunan konstruksi, hingga pengelolaan dan pemanfaatannya. Hanya saja, selama proses itu berlangsung didampingi oleh fasilitator dari pemerintah,” kata Setiyadi.
Program USRI dibiayai dengan dana yang bersumber dari APBN 2012. Masing-masing lokasi ditetapkan sebesar Rp 350 juta. Dengan ketentuan alokasi anggaran untuk pembangunan fisik minimal 60 persen, upah tenaga kerja maksimal 35 persen dan biaya operasional maksimal 5 persen. “Saat ini masih tahap sosialisasi di desa dan kelurahan yang akan mendapat program USRI ini. Realisasi pembangunan fisiknya tahun ini juga,” tambah Setiyadi. (Humas/ost)