PURBALINGGA – Tiga Pemuda Pelopor asal kabupaten Purbalingga berkesempatan memperingati Hari Sumpah Pemuda tingkat Provinsi Jawa Tengah di Semarang. Ketiga pemuda Purbalingga itu adalah pemuda yang berhasil menjadi juara III Pemuda Pelopor tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Ketiga pemuda tersebut masing-masing Ega Firgiawan Anggita (pemuda pelopor bidang pendidikan), warga Desa Patemon RT 02/II Kecamatan Bojongsari, Siti Rofiah (bidang sosial, budaya, pariwisata dan bela negara), warga Desa Bumisari RT 04/II Kecamatan Bojongsari, dan Maretha Ramadani (bidang pangan), warga Desa Gemuruh RT 02/02 Padamara, Purbalingga.
Selain tiga pemuda pelopor, salah satu pemuda berprestasi asal Purbalingga juga tengah mengikuti Jambore Pemuda Indonesia di Kepulauan Riau. Dia adalah Sigit Nurwanto asal Desa Meri Kecamatan Kutasari.
“Tiga pemuda pelopor hari ini menerima hadiah di Semarang. Ketiganya masing-masing menjadi juara tiga. Sedangkan Sigit menjadi pendamping JPI utusan Jawa Tengah di Kepulauan Riau,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Pemuda pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Bangun Irianto saat penyerahan hadiah lomba pada Upacara Hari Sumpah Pemuda tingkat Kabupaten Purbalingga di Halaman Pendapa Dipokusumo, Rabu (28/10).
Bangun Irianto mengungkapkan, Ega Firgiawan adalah pemuda kreatif yang bergerak dalam kegiatan ‘Gubug Pintar’. Ega melakukan gerakan motivasi terhadap siswa-siswa di desa untuk meraih cita-cita, seperti menjadi dokter, polisi atau anggota TNI. Ega mengajak teman-temannya yang yang telah sukses menekuni profesinya dalam memberikan motivasi tersebut.
Sementara, Siti Rofiah yang berprofesi sebagai guru pengabdian memiliki sanggar tari Sapu Jagad. Siti juga pernah menciptakan kreasi tari Batik Limbasari (tarian tentang batik dari Desa Limbasari Kecamatan Bobotsari) dan Tari Indel Gula (tarian tentang penyadap gula kepala). “Sedang Maretha Ramadani bergerak sebagai pelaku UMKM yang memproduksi coklat rempah ‘Radenta’,” kata Bangun.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini juga diadakan lomba petualangan pemuda dan lomba lari 10 K putra dan putrid.
Inspektur Upacara, Kapolres Purbalingga AKBP Anom Setyadji yang membacakan sambutan tertulis Menpora Imam Nahrowi menyinggung peran pemuda dalam pembangunan bangsa Indonesia. Menurutnya, pemuda Indonesia berpeluang besar menguasai pasar ASEAN. Karena jumlah usia produktif atau angkatan kerja menurut Badan Pusat Statistik tahun 2013 mencapai 118,19 juta orang.
“Ini menggambarkan Indonesia lebih unggul dari Negara ASEAN lainnya. Setidaknya Indonesia memiliki 38 persen usia produktif dibanding jumlah penduduk ASEAN lainnya,” katanya.
Meski demikian, Menpora memiliki dua keprihatinan menyangkut keberadaan pemuda. Yakni suguhan fenomena perubahan pola relasi kemasyarakatan akibat arus modernisasi dan kemajuan teknologi informasi. Dimana, disatu sisi ia memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk peningkatan kapasitas pengetahuan dan skill. Namun, pada sisi yang lain membawa dampak negative seperti terorisme, pornografi, narkoba, pergaulan bebas dan lainnya.
“Di sinilah gerakan Revolusi Mental yang digagas oleh Presiden Joko Widodo menemukan relevansinya. Hanya dengan pembangunan karakter kita bisa kuat, tangguh dan kokoh menghadapi dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi,” jelasnya.
Keprihatinan lainnya, terkait fenomena pengelolaan sumber daya alam yang belum sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Sebagai Negara tropis, Indonesia menjadi tumpuan dunia untuk menjaga keseimbangan iklim. Namun hari ini kita menjadi Negara yangmenyumbang polusi terbesar di kawasan Asia Tenggara melalui kabut asap yang tak kunjung sirna.
“Untuk itu, Satu Bumi dalam tema Hari Sumpah Pemuda ini mengajak Pemuda Indonesia menjadikan bumi ini sebagai suatu nikmat Tuhan yang harus dijaga dan dikembangkan isi serta kekayaannya,” katanya. (Hardiyanto)