PURBALINGGA, INFO- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga akan terus mendukung perkembangan industry logam. Hal tersebut disampaikan Kabid Perindustrian Dinperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Kabupaten Purbalingga, Hendro Prasetyo saat ditemui di sela-sela acara Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan manajemen UPT yang diadakan oleh kementerian perindustrian RI di UPT Logam Purbalingga, Rabu (2/6/2021).
Hendro mengatakan, Pemkab Purbalingga melalui Dinperindag akan terus melakukan pengawalan serta pendampingan kepada para pelaku atau perajin logam yang ada di Purbalingga. Menurutnya, kemajuan industry logam yang masuk kategori IKM (Industri Kecil dan Menengah) terus didorong untuk terus berkembang contohnya dengan cara melakukan bimbingan dan penyaluran produk ke pasar yang membutuhkan produk mereka.
“Kita terus mendorong perajin logam untuk berkembang. Salah satunya dengan cara menjembatani antara kebutuhan pasar dengan para perajin seperti kerjasama dengan PT SAS Autoparts. Sebuah perusahaan spare part atau suku cadang,” katanya.
Dirinya berharap pelatihan tersebut menjadi pintu masuk lebih majunya industry logam di Purbalingga dan dirinya berterima kasih kepada Kementerian Perindustrian RI yang telah memfasilitasi acara tersebut. Nama besar produksi knalpot Purbalingga juga diharapkan akan terus berkibar sehingga multiplier effect dari industry tersebut akan terus dirasakan.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Kementerian Perindustrian RI yang memfasilitasi kegiatan pada hari ini dan semoga menjadi pintu masuk kemajuan UPT Logam dan pelaku atau perajin logam yang ada di Purbalingga,” ujarnya.
Perhatian nyata dari Pemkab Purbalingga terlontar dari perajin knalpot CV Karya Sinar Terang, Muhammad Ali Imron. Dia menuturkan, Pemkab Purbalingga memperkenalkan pihaknya dengan PT SAS untuk menyuplai kebutuhan spare part di luar pembuatan knalpot bahkan dia harus memenuhi 3500 (tiga ribu) unit kebutuhan spare part dengan nilai kontrak Rp 250 juta per bulan.
“Betul kami melayani PT SAS. Kita tahulah ke depan semua kendaraan kan menuju kendaraan listrik jadi sepertinya knalpot mulai dikurangi dan kami menyuplai untuk kebutuhan masa depan tersebut,” tutur Ali.
Pejabat penyuluh dari Kementerian Perindustrian RI, Sunandar yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, keberadaan UPT Logam harus bisa mensinergi dengan para perajin sehingga keberadaan UPT Logam di Purbalingga benar-benar dirasakan seluruh stake holder yang ada. Penataan manajemen itu ke depan akan mengarah pada BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) yang juga mengundang pelaku dari Tegal.
“Ini kami juga mengundang teman-teman dari Tegal. Jadi antara pelaku industry logam Purbalingga dan Tegal bisa bertukar ilmu,” ujarnya.
Dirinya berharap, berangkat dari Bimtek tersebut pelaku industry yang peserta dan sudah bermitra dengan PT SAS bisa menularkan ilmunya kepada pelaku lain sehingga akan sama-sama berkembang. “Kami baru bisa mengkomunikasikan PT SAS dengan dua PT di Purbalingga. Harapan saya mereka bisa dan mau menularkan ilmunya ke perajin lain supaya maju bersama,” kata Sunandar.
Memang, selain CV Karya Sinar Terang ada juga PT BRS Zamzami Metalindo yang dihadiri Ria Ayu Wardani. PT BRS Zamzami Metalindo yang rencananya melayani 12.500 (dua belas ribu lima ratus) pieces handle dongkrak dengan nilai kontrak Rp 120 juta per bulan. (Lalang).