PURBALINGGA – Lima KPU di Jawa Tengah yakni Kabupaten Purbalingga, Wonosobo, Purworejo, Kebumen dan Kota Magelang mendapat apresiasi jajaran stakeholder di wilayahnya masing-masih. Atas apresiasi itu, kelima lembaga pemilihan umum ini optimis mampu mewujudkan target kehadiran pemilih 77,5 persen.
Hal ini terungkap dalam forum grup discution (FGD) yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah di operation room Graha Adiguna komplek Pendapa Dipokusumo Purbalingga, Selasa (3/11). FGD diikuti KPU 5 kabupaten dan kota beserta sejumlah stake holder meliputi desk pilkada, bagian humas, PWI, GOW, KNPI, organisasi Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, dewan gereja dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKn SMA.
“Kami dari Muhhamadiyah mengapresiasi upaya sosialisasi yang sudah dilakukan. Tanpa diminta kamipun sudah melakukan itu (sosialisasi-red) kepada masyarakat. 12 November nanti kami akan lakukan sosialisasi kepada jajaran kami,” ungkap Sukasno dari PD Muhammadiyah Kabupaten Wonosobo.
Menurut Sukasno kurangnya partisipasi masih dipengaruhi oleh iming-iming politik uang sehingga KPU dan Pemkab harus mampu mencegah hal tersebut. Kepada KPU juga harus lebih aktif dalam melakukan sosialisasi.
Hal yang sama diungkapkan perwakilan MGMP Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kabupaten Purbalingga yang juga telah sering bekerjasama dengan KPU dalam hal sosialisasi kepada pemilih pemula. Yang menarik adalah kreatifitas MGMP PPKn kabupaten Purbalingga yang menugaskan anak didiknya untuk ikut menghadiri peyelenggaraan pemilu beberapa tahun lalu. Menurutnya, selain sosialisasi melalui Bilik Pemilu, pihaknya juga memberikan tugas kepada siswa kelas XII untuk mengikuti pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS masing-masing.
“Pada pilgub lalu, dari jumlah anak didik mencapai 300 lebih anak didik semuanya menggunakan hak pilihnya,” jelasnya.
Pada acara tersebut, stakeholder lainnya juga mengaku telah bersama KPU setempat melakukan sosialisasi baik di kalangan generasi muda, umat beragama, dan organisasi masyarakat yang ada. Meski demikian, peran KPU juga masih harus ditingkatkan karena di lapangan masih dijumpai sejumlah permasalahan belum meratanya sosialisasi dan minimnya alat sosialisasi.
Komisioner KPU Jateng Divisi Sosialisasi Wahyu Setiawan yang hadir dalam FGD itu mengaku optimis dapat mewujudkan target kehadiran pemilih 77,5 persen. Dirinya menyampaikan penghargaan atas peran yang telah ditunjukan stakeholder dalam mensosialisasikan pilkada serentak di Jawa Tengah.
Menurutnya, beban sosialisasi memang masih ada di KPU semua tingkatan. Namun susksenya sosialisasi harus didukung oleh stakeholder yang ada di masing-masing kabupaten/kota.
Dirinya meminta jajaran KPU penyelenggara Pilkada, untuk lebih memaksimalkan sosialisasi hingga ke tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Dasa Wisma. Menurutnya, kegiatan sosialisasi yang bersifat mercu suar memang penting dilaksanakan. Namun lebih penting lagi sosialisasi yang dilakukan harus sampai ke tingkat paling bawah yakni RT.
“KPU dapat memanfaatkan penyelenggara Adhoc yang ada seperti PPK dan PPS. Mereka juga harus ikut terlibat sosialisasi sampai di kalangan bawah,” jelasnya.
Hal lain yang perlu dilakukan untuk mendongkrak partisipasi, sehingga target 77,5 persen kehadiran dapat terwujud, menurut Wahyu, KPU kabupaten/kota dapat mengadopsi kreatifitas penyelenggaraan sosialisasi yang dilakukan stake holders seperti yang dilakukan MGMP PPKn kabupaten Purbalingga dan Kota Magelang. (Hardiyanto)