PURBALINGGA INFO, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, dr. Jusi Febrianto, MPH. mewajibkan masyarakat Purbalingga untuk vaksinasi booster khususnya, lansia, layanan publik dan masyarakat umum yang berumur 18 tahun. Kalangan yang diprioritaskan untuk divaksin booster merupakan yang tergolong rentan yakni orang-orang yang memiliki penyakit penyerta (komorbid), berusia lanjut, memiliki daya tahan tubuh rendah, dan mengalami obesitas.
“Kitapun tidak tau sampai kapan pandemi ini, adanya vaksinasi booster ini dapat mengantisipasi adanya varian baru. Kita memerlukan booster untuk berjaga-jaga” tuturnya di Dialog Radio Gema Soediman, Rabu (9/2/2022).
Vaksinasi booster ini bertujuan untuk mencegah penularan varian terbaru, omicron yang transmisibilitinya cepat. Dalam melakukam vaksinasi booster dianjurkan mix and match. Yakni dengan mencampurkan vaksin primer dan vaksin booster dengan jenis yang berbeda.
” Jadi, jika mix and match seakan-akan kita memiliki 2 jurus. Sehingga dapat meningkatkan peluang kemenangan. Namun ada yang kontra indikasi, jika terdapat kontra indikasi yang berplatfrom mRNA, maka kami gunakan yang homoloh,” tutur Jusi.
Jusi Febrianto menjelaskan bahwa untuk vaksinasi booster harus sudah melaksanakam vaksin primer yaitu vaksin pertama dan kedua. Jarak dosis 2 dengan vaksin booster harus 6 bulan. “Sudah melaksanakan vaksin primer atau vaksin 1 dan 2, nggak bisa kalau belum lengkap itu. Jarak vaksin 6 bulan ini karena kalau antibodi masih tinggi maka ngga akan respon, jadi vaksin booster ini ketika antibodi sudah rendah,” katanya.
Kabid P2 Edi Yono S.KM menjelaskan Dinkes memfasilitasi layanan kepada masyarakat yang jauh dari fasilitas publik melalui puskesmas. Selain itu, kita juga menggandeng TNI dan Polri untuk memudahkan pelayanan vaksinasi. Setiap puskesmas memiliki jadwal vaksin yang berbeda, jadi perlu adanya koordinasi saat akan vaksin dengan puskesmas yang bersangkutan.
Diakhir dialog Edi menegaskan bahwa pandemi belum selesai, pemerataan vaksinasi masih digenjot khususnya untuk anak sekolah. Sehingga ketika PTM seratus persen sudah tervaksin semua.
“Mumpung gratis, kami harapkan melaksanakan vaksin. Khususnya anak-anak yang masih sekolah sehingga membentuk antibodi. Sehingga ketika PTM sudah tervaksin semua. Kemudian yang lansia, diharap yang bersangkutan agar memfasilitasi. Tolong prokes dijaga dengan baik,” pungkasnya.