PURBALINGGA INFO, Tim pemantau minyak goreng (migor) dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Purbalingga menemukan puluhan karton migor tidak dipajang di etalase, masih berada di gudang. Kejadian itu diketahui saat melakukan sidak di sejumlah minimarket di kawasan Jalan Sudirman dan Jalan DI Panjaitan Purbalingga.
Kepala Dinperindag Kabupaten Purbalingga Johan Arifin mengatakan pemerintah daerah akan terus melakukan upaya pemantauan dan monitoring terhadap keberadaan migor yang akhir-akhir ini sulit ditemukan oleh masyarakat baik di toko modern, minimarket, pasar rakyat maupun warung-warung. Pemantauan ini dilakukan sebagai upaya mencegah adanya oknum pengusaha yang justru memanfaatkan situasi ini untuk meraup keuntungan lebih dengan cara yang tidak dibenarkan seperti melakukan penimbunan, menjual di atas HET (Harga Eceran Tertinggi), menambahkan syarat tertentu untuk dapat membeli migor.
” Puluhan karton minyak goreng yang masih disimpan di gudang, kita minta untuk segera dikeluarkan dan dipajang di rak display yang kosong. Tim Dinperindag juga mengingatkan agar menjual sesuai dengan HET dan tidak memaketkan penjualan dengan barang lainnya sehingga terkesan memaksa pembeli untuk membeli barang di luar kebutuhan. Sanksi tegas akan diterapkan jika pelaku usaha melanggar aturan penjualan minyak goreng,” tegas Johan saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu 23/2/2022.
Dalam rangka membantu pemenuhan kebutuhan minyak goreng di masyarakat, Pemkab Purbalingga melalui Dinperindag akan segera melakukan operasi pasar. Saat ini Dinperindag sedang menyusun formula terbaik untuk operasi pasar tersebut agar tepat sasaran, mengingat antara jumlah yang akan dialokasikan dengan kebutuhan masih sangat jauh.
” Dinperindag saat ini sedang melakukan koordinasi dengan produsen, Bulog subdrive Banyumas serta Dinperindag Provinsi agar bisa melaksanakan operasi pasar minyak goreng,”katanya.
Saat ini lanjut, Johan, Dinperindag sedang menyusun formula terbaik untuk operasi pasar tersebut agar tepat sasaran, mengingat antara jumlah yang akan dialokasikan dengan kebutuhan masih sangat jauh. ” Insya Allah operasi pasar bisa segera dilakukan pada akhir Februari atau awal Maret ini, ” pungkasnya. (-Dy)