PURBALINGGA – Untuk mendongkrak kunjungan wisata di wilayah eks karesidenan Banyumas, perlu dijalin kerjasama antara kabupaten dalam hal promosi wisata. Kerjasama ini penting seiring dengan pertumbuhan sector pariwisata yang cukup pesat. Selain itu, prinsip kerjasama semua kabupaten harus bisa hidup bersama, maju bersama, sejahtera bersama serta saling mendukung.
Hal tersebut terungkap saat pertemuan anntara Komisi III DPRD Purbalingga, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjarnegara serta UPT pengelola kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng, di pendopo Soeharto – Whitlam kawasan Candi Arjuna Dieng, Banjarnegara, Jum’at (15/1).
Kepala Dinbudparpora Purbalingga Drs Subeno, SE, M.Si mengungkapkan, Kabupaten Purbalingga dan Banjarnegara memiliki kemiripan dalam hal potensi wisata. Ada potensi wisata buatan, alam, religi dan wisata minat khusus. Meski memiliki kemiripan, namun tidak saling bersaing dalam merebut pangsa pasar wisatawan. Semua telah memiliki segmen sendiri-sendiri.
“Kami rasa perlu melakukan terobosan dengan melakukan upaya promosi wisata bersama, misalnya kabupaten Purbalingga dengan Banjarnegara dan sekaligus dengan Kabupaten Banyumas. Kami yakin, dengan promosi bersama akan efisien dan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan,” kata Subeno.
Dikatakan Subeno, tahun 2016 ini Gubernur Jateng Ganjar Pranowo telah menyatakan akan gila-gilaan mengembangkan pariwisata di Jawa Tengah. Di awal tahun sudah dilauncing kegiatan Solo Great Sale. Pada tahapan berikutnya akan digelar berbagai event di sejumlah daya tarik wisata besar seperti Borobudur, Karimunjawa, Dieng dan di lokasi daya tarik wisata lainnya di Jateng. “Dengan promosi bersama dan dilakukan secara gencar serta besar-besaran, maka kami yakin akan mampu mengundang wisatawan datang ke Jateng pada umumnya, atau wilayah di Purbalingga, Banyumas dan Banjarnegara pada khususnya,” ujarnya.
Subeno mengungkapkan, kunjungan wisata di Purbalingga pada tahun 2015 sekitar 1,6 juta wisatawan, hal ini meningkat dibanding tahun 2014 yang tercatat 1,3 juta wisatawan. Sementara di Banyumas kunjungan berkisar 982 ribu orang dan di Banjarnegara sebesar 563 ribu wisatawan. “Tahun 2008, Banjarnegara pernah menjalin kerjasama promosi dengan Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuranmas Purbalingga, dan hasilnya ada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Kami rasa, kerjasama ini perlu dibangkitkan kembali dan diperkuat, misalnya dengan menjual paket two days tour atau one day tour,” kata Subeno.
Sementara Kepala Dinbudpar Banjarnegara Dwi Suryanto, S.Sos, M.Si menyambut baik upaya promosi bersama dalam rangka mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan. “Kami menyambut baik upaya promosi wisata secara bersama. Kami akui, meski Banjarnegara memiliki daya tarik wisata Dieng yang sudah mendunia, namun jika dihitung jumlah kunjungan wisatawan per tahunnya masih kalah disbanding Purbalingga. Oleh karenanya, kerjasama promosi bersama akan mampu mensinergikan upaya pengembangan pariwisata di masing-masing kabupaten,” kata Dwi Suryanto.
Pada kesempatan yang sama, pimpinan rombongan kunjungan Komisi III DPRD Purbalingga, Haryanto mengatakan, Banjarnegara dan Purbalingga merupakan kabupaten yang bersebelahan dan perlu menjalin kerjasama dalam berbagai hal, termasuk dalam sektor pariwisata. Semua daerah memiliki keunggulanmasing-masing, dan jika saling disinergikan bisa menjadi kekuatan yang mampu mendongkrak kunjungan wisatawan. “Kami sependapat, promosi wisata merupakan bagian yang terbesar dari upaya menarik wisatawan. Purbalingga meski dengan dana promosi wisata yang relatif kecil jika dibanding dengan Banjarnegara, namun bisa mendapat kunjungan wisatawan lebih besar. Hal ini tentu jika disinergikan bersama dan didukung penambahan dana promosi yang lebih besar sehingga bisa melakukan terobosan promosi di berbagai event,” kata Haryanto. (y)